AuthorPov
Gadis itu menggerakkan tubuhnya, mencari posisi yang nyaman untuk tubuhnya. Tidak lama ia kembali tertidur setelah menemukan posisi ternyamannya. Karena kegiatannya semalam, kini dirinya masih saja bergelung di bawah selimut mencari kehangatan, padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.19 pagi.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka secara kasar, "Fia!! Kamu ini... Fia!! Bangun! Ini sudah jam berapa? Nanti kamu telat!" Fia seketika terduduk, ia membuka matanya secara paksa. Suara bundanya yang menggelegar membuatnya terbangun secara paksa.
Hal yang ia lihat saat pertama kali saat membuka matanya adalah wajah sang bunda yang terlihat marah? Entahlah Fia tidak yakin, ia masih belum bisa mengatur pikiran dan penglihatannya.
"Emhh, kenapa sih bun? Pagi-pagi kok udah teriak-teriak?" Fia meregangkan otot-ototnya, ia masih belum sadar bahwa ia bisa saja terlambat, jika tidak cepat-cepat bersiap.
"Pagi kamu bilang? Ini sudah siang Fiaa! Cepat mandi! Sebelum kamu terlambat!" kata sang bunda sambil menunjuk jam dinding yang terletak di kamar Fia.
"Siang gimana sih bu--" Fia melirik jam dinding yang ditunjuk oleh bundanya, "WHATT!" ia terpekik, dengan cepat ia menyambar handuk dan berlari memasuki kamar mandi, saking buru-burunya ia sampai lupa membuka pintu kamar mandi, hal itu sukses membuat dahinya mencium pintu kamar mandi.
"Aduh!" ringisnya, bunda Fia hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya.
🍃
Tidak butuh waktu yang lama buat Fia untuk bersiap-siap, Fia berusaha bergerak secepat mungkin agar ia tidak terlambat. Kini Fia sedang berlari menuruni tangga rumahnya.
"Fia jangan lari-lari, nanti kamu jatuh" tegur sang bunda yang diabaikan oleh Fia.
"Bun, Fia berangkat ya... Ini udah telat soalnya" Fia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Dengan segera Fia menyalim tangan sang bunda.Bunda Fia menahan tangan putrinya yang sudah hampir beranjak pergi, "tunggu kamu sarapan dulu, terus bunda mau liat dahi kamu dulu, siapa tau bengkak jadi bunda bisa obatin."
"Aduh bun.. udah gak sempat, Fia minum susu aja ya? Kalau masalah dahi, Fia gak apa-apa kok" Fia memegang dahinya yang memang sedikit biru, tapi hal itu tidak jadi masalah baginya, yang akan jadi masalah adalah keterlambatannya.
Bunda Fia mengangguk, dengan segera Fia meminum susu yang disediakan sang bunda hingga tandas. Setelahnya ia bergegas menuju pintu hendak keluar dari rumah, tapi perkataan sang bunda membuat Fia mematung.
"Kamu mau naik apa?" seketika Fia terhenti, ia membalikkan badannya lalu menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Gak tahu bun" jawab Fia disertai cengiran khasnya.
"Tadi bunda udah pesenin kamu ojek online, mungkin udah ada di depan" Fia tersenyum senang, ia menghampiri sang bunda lalu memeluknya sambil berujar "makasih bundanya Fia yang cantikkk" ia lalu mencium pipi bundanya.
"Yaudah sana cepet berangkat kamu udah telat tuh" Fia mengangguk, dengan segera ia keluar dan menghampiri ojek yang ternyata sudah berada di depan rumahnya.
🍃
Fia memasuki kelasnya dengan napas memburu, dia mengira dirinya terlambat tapi ternyata ia masih mempunyai beberapa keberuntungan yang menyelamatkannya dari keterlambatan.
Masih dengan napas terengah, Fia berjalan menuju bangkunya, ia meletakkan tasnya di atas meja lalu mendudukkan dirinya di bangku miliknya.
"Telat neng?" Fia membalikkan badan, ia melihat Ila tersenyum menjengkelkan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Tamat)
Novela Juvenil[TAMAT] Bagaimana rasanya ketika orang di masa lalumu datang dan menampakkan diri di hadapanmu dengan alasan yang membuatmu merasa memiliki harapan kembali. ----- Dia masa laluku. Dia orang yang membuatku merasakan yang namanya jatuh cinta dan jatuh...