Rasa♡
Sesampainya di kelas Nadya langsung memberontak ingin turun dari gendongan Azka, namun usaha nya sia sia. Azka hanya ingin menurunkan Nadya di bangkunya.
"Azka turunin aku dong." Pinta Nadya.
"Ehh ulangi." Kata Azka, karena ia merasa ada yang aneh dengan ucapan Nadya tadi.
"Azka turunin gue." Ucap Nadya yang agak meninggikan suaranya.
"Bukan, itu salah ngga kayak tadi."
"Ngga, udah bener kok." Ujar Nadya menghindar.
"Salah, itu loh tadi kan lo pake aku-kamu." Kata Azka sambil tersenyum tipis, membuat para cewe yang melihatnya tersenyum girang. Azka senyum? Itu sangatlah langka baginya. Tapi tidak untuk Nadya, karena ia selalu melihat Azka tersenyum lebar bahkan tertawa terbahak bahak, tapi itu dulu.
"Masak sih, ng-ngga kok." Nahkan gengsinya mulai lagi.
"Terserah. Yang penting tadi gue dengernya gitu, lo ngga mau akuin yaudah gak papa." Kata Azka sambil menurunkan Nadya dari gendongannya ke bangku Nadya sebelah Lysta. Setelah memastikan Nadya duduk dengan baik, Azka langsung melenggang pergi tanpa menatap Nadya sama sekali.
'Dasar cowo baperan' -author
Nadya yang melihat Azka pergi lalu memanggilnya. "Azka." Teriak Nadya.
"Hmm." Gerang Azka dan menenggokkan kepalanya malas.
"Iya iya, tadi aku-ehh ralat gue maksudnya, tadi ngomongnya pake aku-kamu." Kata Nadya menahan gengsi karena ia tahu pasti Azka akan melakukan sesuatu yang tak terduga.
Azka kembali tersenyum. "Nah gitu akuin, ngga usah malu malu." Azka kembali menghampiri Nadya dan mendekatkan wajahnya pada telinga Nadya.
"Yaudah sekarang kita pake aku-kamu aja, biar tambah romantis." Bisik Azka pada telinga Nadya yang berhasil membuat Nadya bergidik geli.
'Nahkan baru aja di omongin udah kejadian, untung aja cuma dibisikin walaupun geli tapi masih mending dari pada dicium.' Batin Nadya.
Nadya berfikir kayak gitu karena Azka itu dulu si raja mesum. Mungkin masih kebawa sampai sekarang.
"Kok bengong? Ngga mau ya?" Tanya Azka penuh harap.
"Ehh... yaudah mau." Ujar Nadya berhasil membuat Azka kembali tersenyum.
"Yaudah kalo gitu aku mau balik dulu ya bye." Pamit Azka dan meninggalkan kelas Nadya.
Blush
"Cieeee...ciiieeeeee...yang abis dianterin ke kelas sama pacar ciieeeeee... pakek digendong lagi." Goda Lysta yang membuat Nadya semakin malu.
Udah udah cukup Azka saja yang membuatnya malu dan sekarang ditambah sahabatnya yang mengodanya.
"Aduuhhhh Nad kalau makek blush on itu ngga usah satu wadah lo abisin semua." Ucapnya yang belom Nadya cerna kata katanya dengan sempurna.
"Maksud lo apaan? Orang gue tadi itu makek nya tipis, tipis banget malah." Yahh memang tadi Nadya cuma rias wajahnya dengan sangat natural.
"Ketauan boongnya, pipi sampe merah gitu lo bilang tipis. Itu merah banget Nadya. Ato jangan jangan...." Kata Lysta menggantung.
"Jangan jangan apa?" Tanya Nadya mulai curiga sama Lysta.
"Jangan jangan...... lo baper ya sama Azka." Setelah Lysta mengucapkan kalimat itu dia langsung tertawa sampe gendang telinga Nadya mo pecah rasanya.
"Woy Ta, brisik tau ini udah mau bel masuk loh." Treak si Ravael-ketua kelas.
'Nah sukurin lu Ta, kena tu ma Pak Ketu.'
Batin Nadya."Banyak bacot lu, ngaca dong lu sendiri ae juga brisik." Sahut Lysta ngotot.
'Wehhh dugaan gue salah njirrr, si Lysta malah ngotot ma Pak Ketu. Nah yang kayak gini udah bisa dipastiin klo kelas gue bakal rame gegara dua bocah bangsat ini.' Batin Nadya lagee.
Yah gitu lah keadaan kelas Nadya jika Pak Ketu udah negur Lysta, wehhh pasti bacotnya panjang kali lebar kali tinggi, itu udah bisa dipastiin karena, yah dari kelas 10 dulu mereka udah saling beradu mulut. Ehh tapi kalo si Lysta ngga nangepin ya ngga bakal adu mulut. Tapi nih kalo udah kayak tadi, bisa dipastiin mereka bakal keluar kelas. Itulah Ravael dan Lysta dua bocah yang tak luput dari bertengkar. Mungkin mereka jodoh.
Kali ini adalah pelajaran bahasa indonesia, Bu Donna lah yang mengajar. Guru itu juga terkenal killer. Etsss tapi ngga bagi Nadya, dia guru yang Nadya sayangi karena dia selalu baik kepada Nadya, yah karena memang Nadya juga pandai di pelajaran bahasa indonesia walau nilainya belum sampai 100.
"Pagi anak anak." Sapa Bu Donna dengan suaranya yang besar kek toa mesjid.
"Pagi bu." Jawab siswa siswi.
"Ravael Lysta kalian lagi?." Yah tu kan Bu Donna sampe hafal banget tuh kebiasaan mereka berdua.
"Ehh Bu Donna." Ucap Lysta yang baru sadar jika sudah ada guru yang masuk.
"Kenapa lagi?" Tanya Bu Donna.
"Tadi Lysta treak treak trus ditegur ama si Rapael, tapi si Rapael negurnya juga treak treak, trus ibu taulah kelanjutannya." Jelas Nadya.
"Hal kecil lagi?"
"Ya gitulah bu." Jawab Nadya.
"Ravael Lysta kalian tau kan kalian harus ngapain?" Tanya Bu Donna kepada Ravael dan Lysta.
"Iya bu." Ucap Ravael dan Lysta bersamaan.
Dan setelah itu kalian taulah ya apa yang terjadi ama Ravael dan Lysta. Yap betul syekali!! Mereka keluar dari kelas sampe pelajaran Bu Donna kelar.
Wehh wehh wehh author comeback nih, kangen ye ma cerita nye? Udah kagak usah dijawab kalo nyakitin hati author😞
Ngga tau nih mau nulis apa lagi author
Ok tunggu next chapter woke👌
KAMU SEDANG MEMBACA
My first boyfriend [END]
RomanceNadya viona evoleth. Cewe cantik dan imut yang baru saja mengenal arti pacar pada waktu SMA. Dan beruntunglah Nadya, yang menjadi pacar pertamanya ialah orang yang dikenalinya dulu. *** "Lo harus tanggung jawab." -Ucap Nadya yang melihatkan muka ke...