chapter 36 -Alan dijodohin-

1.3K 68 6
                                    

Hayoo vote dulu ngga!!

Kudu vote dulu pokoknya...


Udah vote belum nih? Udah? Okey next story...

Eh eh bentar, kalau nemu typo bantu tandai yupss :")

Alan dijodohin


Lost Angeles

Seorang cowok tampan turun dari lantai atas lengkap dengan setelan jas nya. Sesampainya di lantai bawah, ia menemukan kedua orang tuanya tengah sarapan bersama. Bukannya berhenti dan duduk untuk ikut bergabung, tetapi cowok tadi hanya melintasi nya saja.

"Sayang kamu mau kemana? Ngga sarapan dulu." Tanya sang Mama dengan lembut.

"Ngga Ma, aku harus ke kantor sekarang." Jawabnya.

"Kamu ini baru juga sembuh kok mau ngantor aja sih." Omel Mama kepada anaknya.

"Ma, tapi siapa lagi yang akan nerusin perusahaan Papa disini kalau ngga aku." Tekannya tak mau kalah adu bicara dengan sang Mama.

Sang Papa pun angkat bicara. "Nak, Papa suruh kamu ngurus perusahaan itu memang benar, tapi Papa ngga nyuruh kamu buat kerja sekarang kan?" Tanya Papa.

"Tapi Pa..." Ucapannya terpotong karena sang Papa angkat bicara lagi.

"Udah, sekarang kamu harus sarapan dulu, kesehatan kamu lebih penting dari pada perusahaan Papa." Suruh Papa. Cowok tadi pun akhirnya menurut dan ikut bergabung untuk makan bersama keluarganya.

"Perut kamu gimana? Apa masih sering sakit?" Tanya sang Mama setelah selesai makan.

"Sudah jarang sakit Ma." Jawabnya seadanya.

"Makanya kalau mau minum alkohol itu hitung-hitung jumlah." Omel sang Mama sambil mengemasi piring dan membawanya kedapur untuk ia cuci.

"Iya Ma iya, Azka ngga akan mengulangi lagi." Jawab Azka kesal. Siapa juga yang tidak kesal jika dari tadi terus diomelin.

Azka sekarang sudah sembuh, walau belum total. Dirinya dibawa terbang ke LA ketika rumah sakit di indonesia belum bisa menangani Azka. Dan sinilah Azka dirawat hingga sembuh dan tinggal dinegara ini hampir beberapa tahun. Sebenarnya ada keinginan pada diri Azka untuk pulang ke negara asalnya, namun nanti siapa yang mengurus perusahaan Papanya disini. Lagi pula Azka juga belum terlalu siap jika harus bertemu dengan sang mantan.

Ngomong-ngomong soal sang mantan, Azka jadi rindu dengan Nadya. Bagaimana Nadya sekarang? Kan dulu Azka belum sempat pamitan ke Nadya kalau dirinya mau ke LA. mau pamitan bagaimana orang dirinya saja bangun-bangun sudah berada di negara orang ini.

Flashback on

Azka terkulai lemas setelah digebukin oleh dua preman tadi. Bisa saja Azka melawan, namun karena pengaruh alkohol yang terlalu besar membuat Azka diam saja ketika ingin di pukulin. Terakhir yang Azka lihat sebelum pingsan adalah dua orang preman tadi pergi dengan uang satu dompetnya. Namun setelahnya semuanya gelap, Azka pingsan.

Para orang-orang segera mengerumuni tempat dimana Azka pingsan. Salah satu dari orang tersebut meraih ponsel Azka dan membukanya. Orang tersebut berniat ingin menelfon seseorang yang berada di panggilan terakhir. Tepat sekali, panggilan terakhir ialah panggilan dari sang Mama yang tidak sempat Azka angkat tadi.

My first boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang