chapter 27 -mencoba melupakan-

1.4K 73 3
                                    

Azka on mulmed👆❤

Mencoba melupakan

Ti ati guys!! Typo bertebarann...

Nadya hari ini berangkat sekolah diantar oleh sang Papa lagi. Sebenarnya dirinya malas berangkat sekolah hari ini, namun karena paksaan Mama nya dirinya berangkat sekolah dengan terpaksa. Bukan apa-apa, hanya saja dirinya malas untuk bertemu Azka hari ini.

Kemarin malam dirinya kembali menangis saat menceritakan kejadian kemarin kepada Lysta dan Selina. Dan dengan sabar Lysta dan Selina menenangkan sahabatnya tersebut. Bahkan mereka berjanji akan memberi pelajaran kepada Azka karena telah membuat sahabatnya menangis.

Setibanya di koridor kelas 10 Nadya disambut oleh Lysta dan Selina. Entah ada apa mereka bisa ada dikoridor kelas 10.

"Eh eneng Nadya udah sampai." Kata Lysta sedikit ngawur dalam ucapannya untuk menghibur Nadya. Namun nihil, Nadya tetap saja berekspresi datar bak tembok.

"Udah lah Nad murungnya, lupain kak Azka aja." Saran Selina juga untuk menghilangkan sedih sahabatnya.

Tiba-tiba seseorang menyapa mereka dari belakang.

"Hai."

"Alan? Ngapain?" Tanya Nadya kepada Alan.

"Bentar bentar Nad, lo kenal dia? Siapa dia?" Tanya Lysta dengan kerutan didahinya yang menandakan dirinya sedang bingung .

"Oh dia Alan." Jawab Nadya memperkenalkan sosok Alan kepada kedua temannya.

"Alan siapa?" Tanya Lysta lagi.

"Bego lo Lys, Alan ya manusia lah." Jawab Selina dengan tidak santainya.

"Ya gue tau lah kalau Alan manusia, maksud gue tu--" Ucapan Lysta terpotong oleh Alan yang bersuara setelah tadi hanya diam memperhatikan Nadya dan kedua sahabatnya yang Alan tidak kenal siapa mereka.

"Gue Alan anak ipa 3, masa depannya Nadya." Ucap Alan dengan pd nya.

Sorot mata Nadya langsung terarah ke Alan. "Apaan sih." Kata Nadya.

"Emang bener kan gue masa depan lo, tuhan ciptain lo itu ya cuma buat gue." Kata Alan bangga, seakan-akan apa yang diucapkannya barusan adalah sebuah kenyataan.

"Kalau ngayal itu jangan tinggi tinggi, jatuh tau rasa lo." Ujar Nadya sinis.

"Masa bodoh gue jatuh, kan disamping gue ada bidadari cantik yang selalu ada buat gue." Gombal Alan.

"Bodo Lan bodo, terserah." Ucap Nadya pasrah.

Pada heran kan soal Alan yang sifatnya berubah 180°. Padahal waktu di perpustakaan kemarin sifatnya dingin dan bermuka datar. Jadi penyebab perubahan sifat Alan itu ya cuma satu. Nadya.

Sejak kemarin malam, Alan terus saja menganggu Nadya yang sedang bersedih memikirkan Azka. Dari Alan yang terus menerus menelfon atau mengirimi nya chat yang sangat banyak. Dan hingga akhirnya Nadya merespon chat dari Alan sampai Nadya tidur kemalaman karena hanyut dalam obrolan asik dengan Alan.

Sejak saat itulah kini Alan menjadi dekat dengan Nadya. Sifat Alan yang dulunya dingin kini malah menjadi humoris dan ramah. Bahkan Alan tak malu-malu nya mengatakan kalau dia sudah menyukai Nadya sejak lama. Namun untuk masalah itu belum Nadya respon, dihatinya masih terlihat jelas kalau ada nama Azka disana.


Sekarang sudah jam istirahat, baru saja bel sekolah tadi berbunyi.

"Nad mau kekantin?" Tanya Selina.

My first boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang