Akhirnya mood yang kutunggu tunggu datang juga huweeee...
Tetap vote dulu pokoknya, ngga vote ngga lanjut nihh.
Udah vote sayang? Yuk lanjut baca.
Kalau lupa bisa scroll dulu chapter sebelumnya....Meet
Matahari sudah bersinar terang sekarang, namun mata Nadya masih enggan untuk terbuka. Dirinya masih tertidur pulas di dalam selimut tebalnya. Ini bukan kebiasaan Nadya sebenarnya, tapi kejadian semalam yang membuat Nadya tidak bersemangat hari ini. Sekali kali aja gitulah ya bangun siang, dia juga ngga ada mata kuliah hari ini.
Sekitar hampir jam setengah 10 Nadya baru saja membuka matanya. Itupun juga karena suara dari ponselnya yang terus menganggu tidur nyenyak nya.
Dengan keadaan yang masi berbalut selimut, Nadya mencari keberadaan ponselnya. Setelah ketemu langsung di cek sama Nadya, siapa yang berani beraninya gangguin tidur nyaman nya. Ternyata Lysta yang menelfonnya.
"Halo Lys." Kata Nadya setelah mengangkat telfonnya. Jangan lupakan suara serak Nadya khas orang bangun tidur.
"Ya ampun akhirnya lo angkat Nad, kemana aja sih?" Gerutu Lysta di seberang sana.
"Gue baru bangun tidur karena gangguan telepon lo tadi." Jawab Nadya.
"Astaga!! cewek apaan lo jam segini baru bangun?!" Kaget Lysta setelah mendengar jawaban Nadya.
"Udah ngga usah banyak bicara langsung to the point aja, ada apa lo nelfon gue pagi pagi?" Tanya Nadya langsung tanpa mau mendengarkan ceramah dari sahabatnya itu.
"Kesini buruan, ke cafe D'cafe. Kita lagi ngumpul disini." Kata Lysta to the point, seperti yang diinginkan Nadya. (Untuk nama cafe nya itu aku nyari nyari sendiri ya namanya, gk tau emang beneran ada atau gk).
"Hmm, nanti gue kesana." Jawab Nadya sebelum mematikan panggilan tersebut.
Setelah panggilan berakhir, Nadya bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi. Sekitar 15 menit Nadya sudah selesai dengan kegiatan bersih bersih badannya. Kemudian ia memilih baju, berdandan dan turun kebawah untuk berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Namun sesampainya dibawah, ia melihat Mama dan Papa nya sedang berbicara dengan Rega -calon suaminya-
"Mah, Pah, Nadya pamit ya, mau ngumpul sama temen." Pamit Nadya saat sudah tepat berada disamping orang tuanya.
"Iya ngga pa pa, tapi diantar sama nak Rega ya." Kata Yura.
"Tapi Mah-" Perkataan Nadya harus terpotong saat Mamanya mulai angkat bicara.
"Ngga ada tapi tapi an sayang, Mama izinin kamu keluar kalau kamu diantar sama Rega." Kekeuh Yura.
Sebenarnya Nadya malas jika harus berduaan dengan Rega. Mereka belum terlalu kenal sedekat itu. Bahkan bertemu saja baru kemarin. Ya walaupun Nadya pernah mengakui bahwa Rega orang yang mudah dekat dengan orang baru, tapi Nadya? Tidak semudah yang dikira ternyata dekat dengan orang baru itu.
Tak apalah sesekali diantar oleh Rega, hemat uang juga ya kan?. "Yaudah Ma iya, Nadya mau."
"Yaudah nak Rega, Tante titip Nadya ya."
"Baik Tante, Rega bakal jagain Nadya, itukan juga tugas saya Tan." Jawab Rega.
Lalu mereka berdua pun berpamitan dan langsung menuju ketempat yang dikatakan Lysta tadi.
—
Sesampainya di cafe D'cafe, Rega memarkirkan mobilnya ditempat yang lumayan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My first boyfriend [END]
RomantizmNadya viona evoleth. Cewe cantik dan imut yang baru saja mengenal arti pacar pada waktu SMA. Dan beruntunglah Nadya, yang menjadi pacar pertamanya ialah orang yang dikenalinya dulu. *** "Lo harus tanggung jawab." -Ucap Nadya yang melihatkan muka ke...