chapter 31 -hilang-

1.4K 66 0
                                    

Hilang

Kalau ketemu typo tandain ya :")
selamat membacaa!!...

Hari ini Nadya berangkat ke sekolah dengan sang sopir. Setelah kejadian dimana perkelahian Azka dan Alan waktu itu, Nadya tak henti-hentinya memikirkan Azka. Seperti, bagaimana kondisi Azka sekarang? Apakah pria itu baik baik saja? Kemana dia sekarang?. Pertanyaan itu terus saja memenuhi pikiran Nadya. Pasalnya setelah kejadian itu dirinya tak pernah bertemu lagi dengan Azka. Ingin sekali ia menanyakan keberadaan Azka kepada kedua sahabat Azka, namun gengsinya lebih besar sekarang.

"Huft..." Nadya menghela nafasnya kasar. Ia binggung harus apa sekarang.

"Non, sudah sampai." Kata pak Joko.

"Iya pak, makasih ya, nanti kalau mau pulang Nadya kabarin." Kata Nadya dan beranjak ke luar mobil dan masuk ke dalam sekolah.

Saat ingin masuk ke dalam kelas mata Nadya terfokus ke dua pria yang sedang berjalan membelakangi Nadya. Mungkin akan masuk ke kelasnya. Selalu saja hanya berdua, kemana yang satunya? Dimana Azka? Kemana dia pergi selama ini?

Sudahlah Nadya sudah lelah terus menanyakan pertanyaan itu yang berujung tak ada jawabannya sama sekali. Nadya beranjak dari tempatnya dan berjalan jalan memasuki kelasnya dengan wajah lesu.

"Hai Nad." Sapa Lysta ramah.

Nadya hanya membalasnya dengan senyuman singkat dan duduk di bangkunya.

"Kenapa sih lo? Akhir-akhir ini lesu banget." Tanya Lysta heran dengan kondisi Nadya sekarang.

"Gue ngga pa pa."

Selalu itu jawaban Nadya. Lysta sudah bosan terus terusan dibohongin oleh Nadya. Sebenarnya ada masalah apa sih sahabatnya satu ini? Sampai-sampai ia menutupinya terus dari Lysta.

"Nad jujur deh sama gue, lo kenapa sih?" Desak Lysta.

"Iya Nad, cerita lah, akhir-akhir ini lo tuh kayak nyimpan sesuatu dari kita." Kata Selina menambahi.

"Bener deh gue ngga pa pa." Jawab Nadya.

"Masih mau bohong lo sama kita?" Tanya Lysta. Kalimatnya kini sudah mulai menaik.

Nadya menghembuskan nafasnya kasar. "Gue ngga tau harus ngomong gimana."

"Masalah tentang siapa?" Tanya Selina.

Nadya menghembuskan nafasnya lagi sebelum menjawab. Mungkin ini waktu yang tepat untuk bercerita dengan kedua sahabatnya. Siapa tau mereka bisa membantu kan?

"Azka." Jawab Nadya singkat.

Jelas saja Lysta dan Selina terkejut. Oh ayolah apakah tak ada lagi pria di dunia ini selain pria brengsek itu? Kenapa sahabatnya ini tak bisa melupakannya?

Baru saja mulut Lysta akan terbuka ingin memarahi Nadya, namun suara teriakan Alan menghentikan ucapannya.

"NADYAAA."

"WHERE ARE YOU."

"I'M COMING."

"ALAN TAMPAN DATANG."

Ya seperti itulah teriakan alan. Sungguh sahabat baru Nadya ini memang tak ada malunya. Bisa-bisanya dia datang ke kelas Nadya dan berteriak-teriak seperti itu. Nadya, Lysta dan Selina pun malu mengakui Alan sebagai sahabatnya.

"Bisa ngga sih lo kalau datang ngga usah teriak-teriak berisik tau ngga." Omel Selina kepada Alan.

"Ya maaf." Kata Alan.

My first boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang