chapter 38 -persetujuan Nadya-

1.3K 64 6
                                    

Nadya cantik in mulmed sayang👆❤❤

Vote yuu... vote yuu...

Typo?? Tandain dong, yupss


Persetujuan Nadya


Setelah menemui dokter Mama dan Papa Azka kembali ke kamar putranya. Bisa dilihat bahwa Azka terbaring lemah di sana namun, matanya tidak tertutup. Sang Mama yang khawatir pun lalu menghampirinya dan bertanya.

"Sayang apa masih sakit perutnya?" Tanya Mama Azka cemas.

Azka tersenyum tipis lalu menjawab. "Engga kok Ma, Azka kan kuat."

"Kamu ini kondisi lemes kayak gini masih mau bilang kuat?" Remeh Mama Azka dan hanya dibalas Azka dengan senyuman yang mungkin lebih lebar dari yang tadi.

"Kamu kenapa? Kok bisa sakit lagi perutnya?" Kini giliran sang Papa yang bertanya.

"Azka juga ngga tau Pa, mungkin karena tadi Azka engga sempet makan siang." Jawab Azka menebak.

"Kan, apa Papa bilang, kamu ngga usah kerja dulu. Terlalu sibuk sama pekerjaan jadi ngga sempet makan siang kan." Omel Papa Azka.

"Iya Pa." Jawab Azka singkat.

Azka jadi berfikir, sebegitu besar cinta dan kasih sayang orang tuanya. Walaupun setelah Azka sempat membentaknya tadi, tapi tetap saja orang tua Azka masih perhatian kepada dirinya. Azka seperti telah melakukan dosa besar kepada orang tuanya tadi.

Mereka hanya meminta untuk Azka menerima perjodohan yang mereka rencanakan kan? Apa itu sulit untuk Azka jalani? Dirasa tidak. Pengorbanan sang Mama saat berjuang demi menghadirkan dirinya didunia ini itu yang sulit. Tapi bagaimana bisa Azka tinggal satu rumah sama orang yang bahkan tidak ia kenal? Azka bukan type orang yang mudah untuk nyaman dengan orang lain. Kisah cinta Azka yang gagal dua kali membuat Azka harus berhati-hati lagi untuk memilih. Dan pastinya hanya Nadya yang pas untuk menjadi pendampingnya. Kisah cintanya dengan Nadya tidak gagal, namun kesalahpahaman lah yang menjadi penyebab kegagalannya.

Mungkin Azka harus bisa mulai melupakan Nadya dengan cara menerima perjodohan ini. Walau sulit, Azka yakin dirinya pasti bisa. Demi orang tua, Azka harus bisa.

"Ma." Panggil Azka lembut. Yang dipanggil pun menoleh tanpa berbicara.

"Mm Azka mau bicara soal perjodohan tadi Ma." Kata Azka ragu.

'Ok, lo pasti bisa.' Batin Azka meyakinkan dirinya sendiri.

"Iya sayang kenapa? Kalau memang kamu benar-benar tidak mau nanti biar Mama yang berbicara kepada teman Mama." Jelas Mama Azka.

"Mm anu Ma, Azka mau terima perjodohan tadi."

Mama Papa Azka terkejut tentu saja. "Kamu serius Nak?"

"Iya Ma, Azka bakal terima demi Mama."

"Yaudah kalau begitu nanti Mama sama Papa bakal balik ke indonesia buat bicarain tentang perjodohan kamu, tapi kamu harus tetap disini dulu sampai luka kamu sembuh dulu, mungkin besok kamu bisa pulang ke rumah dan suster bakalan datang kerumah dua kali sehari buat cek kondisi kamu." Jelas Mama Azka.

"Iya Ma iya, Mama sama Papa nanti hati hati ya dijalan." Pesan Azka.

"Pasti nak." Jawab Papa Azka.


Indonesia

Nadya tengah belajar memasak sekarang. Menurut rencana yang ia buat, hari ini dirinya akan memasak sayur sup dan tempe goreng. Untuk sayur sup Nadya hanya tahu bahannya saja, untuk bumbu dan cara memasaknya itu yang Nadya tidak tahu. Sedangkan untuk tempe goreng, Nadya tahu bahan-bahnnya, namun untuk tingkat kematangan tempenya itu yang Nadya tidak tahu.

My first boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang