chapter 37 -penolakan Azka-

1.4K 68 2
                                    

Udah lama ngga kasih bonus pict, nih aku kasih pict mas ganteng Azka❤.

Vote dulu dong sebelum baca... okeyy??

Typo bantu tandai guyss :")


Penolakan Azka


Setelah berbicara dengan Alan tadi, Azka sekarang sudah berada di kantor. Tempat tujuan utamanya. Sesampainya disana, Azka disambut oleh para karyawan disana. Hampir para karyawan disini semua kenal pada Azka. Anak dari mantan bos mereka yaitu Papa Azka, yang sekarang kantor ini sudah resmi menjadi milik Azka. Sang CEO perusahaan.

Azka sedang duduk di kursinya. Dirinya sedang membaca beberapa laporan-laporan yang tadi diantarkan oleh sekretarisnya. Sebenarnya ada orang sendiri pengganti Azka, yakni seseorang kepercayaan Papanya. Tapi, daripada Azka hanya melihat mending kan ikut kerja juga.

Saat sedang fokus pada pekerjaannya, tiba-tiba ponsel Azka berbunyi. Ternyata sang ayah yang menelponnya. Azka segera mengangkatnya.

"Halo Pah." Sapa Azka.

"Halo Az." Sapa seseorang di seberang sana.

"Iya Pah, ada apa? Tumben nelfon." Tanya Azla kepada sang Papa.

"Nanti kamu pulang jam berapa?" Tanya Papa Azka balik.

"Ngga tau Pah, sore mungkin." Jawab Azka sambil tangannya menandatangani laporan-laporan.

"Oh yaudah, nanti kalau sudah pulang langsung pulang ya, Papa sama Mama mau ngomong."

"Iya Pah." Ucap Azka sebelum sang Ayah mengakhiri panggilan tersebut.

"Tumben." Gumam Azka pelan.

Azka pun segera melanjutkan pekerjaannya. Hingga waktu makan siang pun tiba. Tetapi Azka belum bisa move on dari pekerjaannya. Sedari tadi masuk ke kantor Azka belum pindah dari tempat duduknya.

Sang sekertaris pun datang menghampiri Azka. "Sir, don't you want to take a lunch break first?" Tanya sekertaris Azka yang diketahui bernama Zeline. Zeline memiliki wajah yang putih bersih serta cantik. Dirinya suka dengan make up yang sedikit tebal. Tetapi umur Zeline lebih tua dari pada Azka.

"Sorry, I'm not hungry, you go to lunch. I still have a lot of work to do." Tolak Azka sopan kepada sekertarisnya.

"Oh, okay, I'll go first Sir."

Azka tak membalas perkataan Zeline tadi. Dirinya memilih fokus pada pekerjaannya lagi.

Sekitar jam 14.00 Azka sudah selesai dengan pekerjaannya. Dirinya pun membereskan berkas-berkas yang sempat berceceran dibantu oleh sekertarisnya.

Setelah semuanya beres Azka memilih untuk pulang ke rumah. Mengingat tadi Papanya memintanya untuk pulang cepat, jadi Azka berniat pulang dari pada menghabiskan waktunya di kantor. Lagi pula kalau masih ada perlu Azka tinggal jalan saja ke kantornya.

Azka keluar kantornya dengan berjalan kaki tentu saja. Orang tadi waktu berangkat juga jalan kaki.

Azka berjalan dengan riang di sepanjang jalannya. Melihat sekelilingnya yang sangat ramai oleh orang. Ini bukan jam pulang kantor, tapi kenapa jalanan sangat ramai? Ah mungkin para wisatawan asing yang sedang datang berkunjung.

Sesampainya dirumah Azka segera masuk ke dalam. Di ruang tengah sudah ada Papa dan Mama Azka yang sejak tadi menunggu Azka.

"Eh anak Mama sudah pulang." Kata Mama Azka.

My first boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang