Family time
Setelah matahari telah merasa lelah memancarkan sinarnya, ia pun tenggelam untuk istirahat dan kembali lagi besok pagi. Sama juga seperti Azka.
Hari ini ia sangat senang sekali bisa menghabiskan waktu bersama Nadya. Kekasih tercintanya. Ya walaupun hanya moment moment absurd. Tapi itu cukup membuatnya senang.
Coba bayangkan. Azka disuruh Nadya untuk membuatkannya cake. Jangankan membuat cake, menggoreng telur saja Azka tidak bisa. Pernah waktu itu Azka disuruh Mamanya untuk menggantikannya menggoreng telur, karna Mamanya kebelet ingin ke kamar mandi, dan alhasil telur goreng yang Azka buat kematangan a.k.a gosong.
Yah dengan bantuan google dan sedikit cara di you tube serta banyak bantuan Nadya, cake buatannya pun jadi. Rasa ya lumayan, tapi bentuk ngga karuan.
Dan sekarang Azka telah tiba dirumahnya -ralat kamarnya-. Ia sedang merebahkan badannya dikasur setelah selesai mandi tadi. Baru saja ingin menutup matanya, tapi tertunda karena ada suara ketukan pintu.
Tok tok tok
"Masuk, ngga Azka kunci pintunya." Ucap Azka dari dalam.
Dan ternyata Bibi yang tadi menggetok pintu.
"Adenn ditunggu Nyonya sama Tuan dibawah, makan malamnya sudah siap." Kata Bibi di depan pintu.
Azka pun berganti posisi dari tidur menjadi duduk. "Ohh iya makasih Bi, bentar lagi Azka turun."
"Iya Den, Bibi permisi mau keluar."
"Iya Bi."
Azka pun beranjak dari tempat tidurnya. Turun ke bawah untuk makan malam.
Setelah Azka sampai dibawah makan malam pun dimulai. Semua makan dengan tenang. Tak ada satupun yang menggeluarkan suara.
"Gimana sekokah kamu Az?" Tanya Papa Azka yang telah selesai makan.
"Ya gitu aja sih Pa." Jawab Azka.
"Tumben sekarang ngga ada panggilan bk lagi? Udah tobat kamu?" Kini giliran Mama Azka yang bertanya.
"Dipaggil bk salah ngga dipanggil bk juga salah, terus maunya gimana Ma?" Tanya Azka balik ke Mamanya.
"Ya bukan gitu, aneh aja." Kata Mama Azka.
"Ngga kok Mah, capek aja dipanggil bk mulu."
"Capek dipanggil bk atau udah punya pacar baru?" Tanya Mama Azka dengan nada ingin menginterogasi.
"Kok Mama tau?" Tanya Azka kaget. Pasalnya ia belum memberi tau apapun kepada Mamanya soal pacar barunya.
"Apasih Az yang Mama ngga tau."
"Kamu itu dulu waktu masih sama Asyilla nurut banget anaknya, rajin ke sekolah, ngga pernah bolos, dan semenjak kamu putus sama dia, saat itulah sifatmu beda 180 derajat. Dan sekarang tiba tiba berhenti nakal pasti ada apa apanya." Jelas Mama Azka."Iya deh Azka ngaku, Azka udah punya pacar." Kata Azka akhirnya mengaku.
"Papa ngga larang kamu pacaran Az, tapi pesan Papa cuma satu, kamu harus bisa memilih pendamping hidup kamu dengan benar, tidak memandang dari luar tapi juga harus dari dalam." Kata Papa Azka menasehati.
"Siap Pa." Kata Azka dengan semangat.
"Insyaallah pacar Azka yang sekarang baik kok Pah, cantik lagi." Lanjutnya.Mama Azka pun kaget mendengarnya. "Oh ya?"
"Kenalin ke Mama dong Az.""Kapan kapan kalau ada waktu deh Azka kenalin. Kan biasanya yang super sibuk Mama sama Papa, ini aja tumben makan bareng." Skakmart Mama Azka. Ya memang dari Azka kecil dirinya kurang kasih sayang dari orang tua, karena Mama dan Papanya sudah mulai sibuk dengan pekerjaan.
Walau sempat terjadi kebangkrutan, tapi sekarang Papa Azka berhasil bangkit lagi dari 0.
"Maafin Mama sama Papa ya Az." Ucap Mama bersalah.
"Iya Ma Azka juga minta maaf kalau ada salah sama Papa Mama."
Ikutan melow kan si Azka, hehe.
—
Pagi ini Azka berangkat sekolah sendirian, karena kata Nadya dirinya sudah tiba disekolah diantar oleh supirnya.
Niat awal sih ya gitu seperti pikiran kalian maybe. Azka bakal jemput Nadya, tapi Nadya nya sudah berangkat duluan. Tapi tak apa, setibanya disekolah Azka langsung menuju ke kelas nya Nadya.
"Pagi sayang." Sapa Azka dari ambang pintu dan duduk di samping kursi Nadya.
"Eh hai pagi, cepet banget nyampai nya?" Tanya Nadya sambil mematikkan handphone nya.
"Lagi ngapain sih kamu serius banget kayaknya tadi sama handphone?" Tanya Azka balik tanpa memperdulikan pertanyaan Nadya tadi.
"Baca wattpad." Jawab Nadya.
Kedua alis Azka menyatu. "Apaan itu? Aplikasi buat caper sama cowo cowo?" Tanya Azka posesif.
Nadya yang mendengar kata kata Azka ia menahan dirinya untuk tidak meledakkan tawanya saat ini juga.
"Apasih ada ada aja kamu."
"Oh iya aku dengar-dengar bakalan ada lomba fisika lagi kan? Kamu ikutan?" Lanjut Nadya setelah memberhentikan tawa kecilnya.
"Aku? Ngga ah, males mikir lagi, udah pinter juga masih disuruh mikir, mendingan disini nemenin kamu." Jawab Azka sombong.
"PD banget Mas-nya." Balas Nadya.
"Kamu ngga percaya? Nilai fisika ku lebih tinggi ya dari pada kamu sayang."
"Itu fisika, coba aja kalau kimia, kalah kamu mah lawan aku."
"Iya iya pacarku emang jago kimia tapi lemah jika pelajaran fisika hahaha." Tawa Azka langsung pecah seketika.
Muka Nadya mendadak cemberut. "Ish apaan sih, udahan dong ketawanya."
Seketika Azka diam, memberhentikan ketawanya.
"Azka." Panggil Nadya lembut.
"Hmm." Balas Azka singkat.
"Ajarin aku fisika dong, tapi ngajarinnya jangan yang ngebosenin." Pinta Nadya.
"Aku ngajarin kamu? Kan udah ada guru mapel fisika sayang."
Muka Nadya pun langsung cemberut kembali. "Ngga mau diajarin guru, ngebosenin, cepet ngantuk. Aku mau nya diajarin kamu." Keukeh Nadya yang masih tetap ingin diajari oleh Azka.
"Ini mau modus atau mau belajar beneran?" Tanya Azka.
"Belajar lah, emang kamu sukanya modus doang." Jawab Nadya.
"Enak aja."
"Tapi iya juga sih." Gumam Azka pelan."Jadi gimana maukan kamu ngajarin aku fisika?"
"Iya deh nanti kalau ada waktu aku ajarin kamu fisika." Pasrah Azka pada akhirnya.
"YES, makasih Sayanggg." Kata Nadya teriak pada awal kalimatnya.
"Ada maunya aja baru manggil sayang." Gumam Azka lagi.
"Hah apa? Tadi kamu ngomong apa?" Tanya Nadya yang tidak mendengar jelas perkataan Azka tadi.
"Ahh ngga ngga, ngga ada apa apa kok Yang." Balas Azka memilih berbohong dari pada dirinya kena amukan kan malah ngga banget tuh.
Ya ampun author lagi dilanda penyakit males ngetik ini, jadi chapter kali ini agak pendekan maybe.
Tetep stay at home ya guys, sering" cuci tangan, jaga kesehatan selalu, ok?
Voment kuyy❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My first boyfriend [END]
Storie d'amoreNadya viona evoleth. Cewe cantik dan imut yang baru saja mengenal arti pacar pada waktu SMA. Dan beruntunglah Nadya, yang menjadi pacar pertamanya ialah orang yang dikenalinya dulu. *** "Lo harus tanggung jawab." -Ucap Nadya yang melihatkan muka ke...