chapter 9 -new friends-

2.1K 118 2
                                    

New Friend

Setelah pelajaran selesai, Nadya mengecek handphone nya. Dan berapa terkejutnya dia melihat 257 chat dari Azka dan 39 panggilan tak terjawab juga dari Azka. Ia baru ingat bahwa Azka akan menjalankan rencananya tadi, tapi Nadya malah tidak datang. Tapi Nadya bersyukur karena tidak ingat, ia jadi tidak akan menjawab pertanyaan Azka lusa kemaren. Nadya pun hanya berniat membalas chat Azka untuk meminta maaf, tanpa menelfonnya balik.

AzkaRvln

NadyaVn : eh, maaf ya Az. Tdi gue lupa. Trs hp gue ke mode hening.

NadyaVn : bnr kog gue gk boong, gue bnr" lupa tdi.

NadyaVn : Az bales kek.

NadyaVn : ydh gpp gk d bls, minimal baca gt.

NadyaVn : Az, lo mrh y.

NadyaVn : Azka Azka.

NadyaVn : Azka Rovaldo Radeya.

NadyaVn : hey. Taulah serah.

'Lah gue kek orang oon gini ya, kan gue ngga sepenuhnya salah, terus ngapain gue minta maafnya kek yang bener bener salah itu gue?' Batin Nadya.

'La emang elo yang salah Nadya canteq:v'-author

Tak lama kemudian chat dari Nadya di baca oleh Azka, tapi Nadya tak mendapat balasan apapun dari Azka.

"Fiks ini, Azka bener bener marah sama gue." Gumam Nadya. "Huuwaaaa terus gue harus gimana?" Lanjutnya frustasi.

                                 ※※※※※

Azka hanya senyum senyum sendiri membaca chat dari Nadya. Itu sedikit mengurangi rasa kesalnya dengan Nadya karena rencananya gagal total karena Nadya tidak datang.

"Gue?, ohh jadi kemaren kurang toh. Masih mau lagi." Gumamnya pelan sambil tersenyum tipis mengingat kejadian lusa lalu.

'Kerjain dikit boleh ya, pura pura marah gitu kan ngga salah deh kayaknya.' Pikirnya.

Setelah itu Azka beranjak pergi ke tempat parkir ingin pulang pikirnya. Tapi setelah melihat Nadya datang ke tempat parkir juga Azka kembali tersenyum licik.

"Azka, Az." Panggil Nadya. Tapi Azka hanya diam tak bergeming sedikitpun.

"Az, lo- eh kamu marah ya sama aku." Ucapnya agak ralat.

Azka yang mendengar keralatan Nadya hanya tersenyum. Kalau aja dia sedang tidak pura pura marah, pasti Azka langsung nyosor aja tuh bibir Nadya. Dan memang suasana di tempat parkir juga sangat mendukung-alias sepi.

"Az maafin aku ya, sumpah deh tadi aku beneran lupa. Yaudah gini aja, kamu mau apa sekarang biar kamu bisa maafin aku." Tawar Nadya akhirnya.

Azka tak menjawab. Ia hanya berjalan melewati Nadya menuju motornya. Memakai helm, menstater motor, dan menjalankannya meninggalkan Nadya. Sedangkan Nadya? Ia hanya bingung dengan sikap Azka yang ngga biasa. Bisa aja kan dia minta apa gitu. Misalnya minta dicium minta diajak ngedate atau mungkin bisa saja ia minta Nadya jadi pacarnya. Tapi ini? Azka tidak meminta apapun.

Azka sedang dalam perjalanan pulang. Saat di jalan ia masih memikirkan Nadya. Apa pantas ia marah hanya karena hal seperti itu?. Lagi pula Nadya juga memiliki alasan yang kuat. 'Ia lupa' yah itu alasannya. Tapi kenapa Nadya bisa lupa? Apa ia tidak cinta dengannya. Pikir Azka. Azka sudah merasa pusing dengan itu. Ia tak mau ambil resiko, jadi ia berfikir ingin pergi saja ke club malam saja. Mungkin sedikit minum bisa membantu menghilangkan pusing di kepalanya. Atau mungkin minum 3 sampai 5 botol bisa juga.

My first boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang