11.

4.5K 684 17
                                    

Malam harinya, niat suci seorang Tyas Wening Sukmawati akhirnya terealisasikan saat keluarga Sandjaya berada di kediaman Pratama. Jay sendiri sebenernya juga tidak paham apa yang membuat istrinya bersikukuh untuk bertandang ke rumah keluarga Pratama.

"Gini John, anakku yang sulung ini kan udah tua ya. Punya pacar aja enggak, apalagi mau nikah. Kasian si Jerry, udah pacaran dari jaman Majapahit, gak bisa nikah kalau nunggu masnya. Makanya aku mau minta anakmu buat jadi mantuku. Eh apa ya, tapi kemarin sih Jerry dikasih tau mereka udah nikah." jelas Tyas, membuat Chandra dan Mark berpandangan, ingin menyudahi semua yang hal yang belum terjadi ini.

"Gini yaa Tante ---

"Dipanggil Ibu aja Nduk, masa calon mantu manggilnya Tante." potong Tyas cepat.

"Oke. Jadi gini Bu, itu kemarin saya cuma bercanda sama Jemima. Enggak beneran udah nikah sama Masnya Jerry. Saya masih single, menunggu hilal jodoh." jelasnya yang langsung disambut keplakan di pahanya oleh Reza.

"Berarti kamu gak mau sama Mark?" tanyanya, menampilkan raut wajah sedih.

"Bu, yang anakmu tuh aku lho. Gak ditanyain anakmu mau apa enggak?" Mark tidak terima ketika ibunya hanya bertanya kesediaan dari gadis yang duduk di hadapannya.

"Diem aja kamu Mas. Nunggu kamu mau tuh lama, jadi ibu tanya Chandra aja." balas Tyas. "Jadi mau apa enggak?" Chandra meremas tangan Reza, meminta pertolongan untuk menjawab.

Tiba-tiba terdengar pintu diketuk dan terlihat Jagat melongokkan kepalanya, berbicara kepada kakak perempuannya. Jagat dan Claudya memang sedari awal berada di teras rumah, tidak diperbolehkan ikut pembicaraan orang dewasa. "Mbak, dicari mas Eric. Mau jemput buat kencan katanya?" tanyanya yang membuat semua orang menolehkan kepalanya ke arah Jagat yang berdiri di pintu.

"Mau Bu." Jawab Chandra ke Tyas, sekarang ganti semua mata memperhatikannya, terutama Mark yang menatapnya horor, yang tidak dipedulikan.

"Tuh Mas Eric, udah dibilang Mbak Chandra tuh lagi sama keluarga besar, bahas nikahan itu. Kok ngeyel masih mau ngajak kencan." ujar Jagat ke arah Eric yang sudah ikut melongokkan kepalanya ke dalam rumah, mendapati Chandra duduk dikelilingi keluarganya serta keluarga Jerry. Reza menghela nafas panjang, tangannya kembali memukul perlahan kepala adik perempuannya sambil berbisik, bodoh.

"Chandra, yakin? Katanya gak mau sama Mark, soalnya galak?" tanya Johnny, Chandra menghindari pandangan mata Mark yang dia tahu pasti menatapnya tajam. Duhh Bapak ki lho. Mana Eric gak pergi-pergi.

"Iya dong Pak. Mas Mark juga setuju kan?" tanyanya ke Mark sambil menampilkan senyumnya, memaksa Mark menyetujui ucapannya, yang justru diiyakan oleh Tyas.

"Jelas Mark setuju. Nanti tinggal diomongin tanggalnya ya John." ucap Tyas yang hanya bisa membuat Johnny memijit pelipisnya pelan.

"Yaa gimana, anaknya udah setuju." jawab Johnny lemah.

***

Perfect LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang