Aku sih
sudah rindu.Kalau kamu?
Mas Mark ❤Kangen tuh bilang.
Bukannya bikin story.
Calon Istriku ❤❤❤
Anda siapa?
Mas Mark ❤
Amnesia ya?
Calon Istriku ❤❤❤
Ke mana aja sih?
Gak kangen aku po?
Mas Mark ❤
Baru juga seminggu ga ketemu.
Marah?
Calon Istriku ❤❤❤
Ya gimana.
Udah susah dihubungin.
Susah ditemuin.
Mas Mark ❤
Besok deh kuanterin.
Berangkat kerja.
Tersenyum kecil membaca kalimat terakhir kekasihnya, Chandra memilih memencet tombol panggilan video di ponselnya, yang beruntung langsung diangkat di deringan kedua.
"Kenapa? Kangen banget ya?" tanya Mark saat wajah polos Chandra muncul di layar ponselnya. Gadisnya itu memang sudah menyelesaikan ritual malamnya, sebelum memutuskan untuk melakukan video call.
"Banget. Emang Mas ga kangen kutinggal seminggu? Padahal kemaren baru 2 hari aja udah ngerengek minta aku pulang." cibir Chandra ke arah kekasihnya yang tertawa geli. "Udah ada yang lain nih makanya pacarnya dibiarin. Ngaku kamu Mas."
"Mana ada. Yang mau sama aku tuh cuma kamu lho Dek." ujarnya, mencoba merayu kekasihnya yang tiba-tiba menuduhnya.
"Bohong banget. Bukannya habis jalan sama cewek lain? Iya kan iya kan?" cecarnya, tidak mau begitu saja percaya pada pembelaan kekasihnya.
"Enggak ada Dek, ya ampun. Siapa sih? Siapa yang habis jalan sama cewek lain?"
"Kamu lah. Awas yaa kalau sampe ketauan sama aku. Tak sunat kamu."
"Galak bener sih Dek. Untung cantik." Mark meringis ngilu mendengar ancaman dari yang lebih muda. Membuat Chandra justru memicingkan matanya curiga. Sedikit banyak terpengaruh dengan laporan dari adik bungsunya. Tapi tidak, dia tidak akan mencari tau lewat Mark sekarang juga, karena dia jelas tidak akan marah tanpa bukti. "Besok mau dianter jam berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Lies
FanfictionSetelah kehilangan cinta pertamanya - yang ternyata lebih memilih sahabatnya -, Haera Chandra Pratama tidak pernah kembali berusaha memiliki hubungan dengan siapapun. Hingga ketika akhirnya sang sahabat menanyakan mengenai statusnya, Chandra terpak...