37.

4.4K 501 5
                                    

"Mau ke mana kamu?" tanya Reza penuh rasa curiga saat melihat adik perempuannya keluar dari kamar.

"Nemenin Mas Mark ke acara kampusnya." jawab Chandra tanpa menoleh ke arah kakaknya, tangannya sibuk mengecek tas tangannya, memastikan barang bawaannya tidak ada yang tertinggal.

"Pakai baju gembel gitu?" mengernyit tidak suka, Reza menunjuk baju yang digunakan adiknya. Chandra menunduk untuk melihat bajunya, yang menurutnya tidak ada yang salah. "Ripped jeans sama baju sleeveless banget? Ganti baju sana. Mau ke kampus kok pakai baju kurang bahan."

"Dih. Acaranya juga kasual Mas."

"Ganti gak? Mana kamu gak pakai jaket."

"Mas Mark udah nungguin di depan." rutuknya frustasi dengan tingkah kakaknya. Raut wajahnya malas menanggapi perdebatan dengan kakak sulungnya.

"Ya makanya buruan ganti baju biar buruan berangkat dan gak bikin Mark nunggu makin lama. Kalau kamu gak mau ganti, gak usah berangkat sekalian." ancamnya karena adiknya tidak mau mengikuti perkataannya. Chandra sudah akan membantah lagi ketika dilihatnya ekspresi datar kakaknya, membuatnya akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya. Lengkap dengan hentakan kaki yang dibuat-buat demi melampiaskan kekesalannya. Sejurus kemudian, Chandra keluar dengan sebuah dress yang membalut tubuhnya dengan manis, membuat Reza menyunggingkan senyum lebarnya karena Chandra mau mengikuti permintaannya. Mendengus keras, Chandra melengos melihat ekspresi kakaknya, mengabaikan teriakan hati-hati dari pria yang lebih tua darinya. Hal yang justru menghasilkan tawa membahana dari kakaknya itu.

Mark mengernyitkan alisnya heran saat kekasihnya masuk ke dalam mobil dengan raut muka kesal dan gerutuan yang tidak jelas dari bibir manyunnya.

"Mas Reza tuh nyebelin tau gak sih Mas. Udah siap berangkat, suruh ganti. Bikin kamu nunggu kelamaan. Katanya bajuku kurang bahan." curhatnya ketika Mark menaikkan alisnya kepadanya, memberi isyarat bertanya apa yang membuatnya kesal.

"Oh."

"Oh? OOH? Oh doang?" sahut Chandra kesal, karena ternyata reaksi Mark tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Bukannya mendukungnya, Mark justru setuju dengan tindakan kakaknya.

"Ya kan aku gak suka kamu pakai baju kurang bahan." jelasnya sambil terkekeh pelan. "Lagian pakai kayak gini juga manis kok." lanjutnya, membuat pipi gadis di sampingnya merona kemerahan.

"Padahal kamu belum liat bajuku kayak apa."rajuknya sambil mengalihkan pandangannya ke arah luar sembari menyembunyikan wajahnya dari Mark, yang masih tertawa geli.

"Kalau masmu sampe komplain, berarti bajunya emang aneh." balasnya ringan, membuat Chandra mencebikkan bibirnya kesal karena kalimat kekasihnya itu. "Gak usah ngambek. Nanti aku beliin yang kamu mau." Chandra berbalik menatap Mark, matanya berbinar cerah mendengar tawaran itu. "Makanan aja tapi yaa. Sepuasnya deh nanti."

"Oke, nyesel kamu nanti nawarin aku." balasnya, tersenyum ke arah Mark yang masih setia mengendarai mobilnya ke arah kampus. Tertawa pelan, Mark mengelus perlahan pipi tembam gadis itu. Sesampainya di acara yang diadakan oleh fakultasnya, Mark lalu mengajak Chandra berkeliling, serta menepati janjinya untuk membelikan beberapa makanan yang diinginkannya. Chandra sendiri tidak keberatan diajak berkeliling, karena ternyata salah satu pengisi acara yang tampil adalah band favoritnya. Membuat Mark mendengus jengah dengan tingkah sang gadis, heran karena Chandra tidak terlihat lelah setelah menghabiskan waktu berkeliling serta berkenalan dengan beberapa rekan kerjanya yang juga kebetulan datang di waktu yang sama. Jelas saja, gadis itu juga memakan berbagai jenis camilan, yang sudah pasti berhasil menjadi bahan bakarnya untuk berkeliling.

Perfect LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang