14.

4.4K 649 11
                                    

"Mas... " Chandra mengetuk pintu kamar Reza perlahan, setelah selesai membersihkan wajahnya. Tangannya erat memeluk boneka beruang dengan tubuhnya dibalut selimut favoritnya.

"Kenapa?" tanya Reza begitu membuka pintu. Terkejut melihat raut muka sayu adiknya.

"Mau bobok sama Mas Reza. Boleh?" Chandra menggigit bibir bawahnya. Takut kakaknya menolak permintaannya.

"Tumben ijin dulu. Biasanya langsung nyelonong." Reza membukakan pintu kamarnya lebih lebar, mempersilakan Chandra masuk. "Tapi mas masih harus bikin gambar buat proyek. Gapapa?"

"Gapapa mas. Masak mau minta bobok sama pak Pratama. Diusir langsung ntar." kekehnya pelan. Menyamankan tubuhnya di kasur, Chandra membiarkan kakaknya menyelesaikan pekerjaannya. Beberapa saat berlalu dalam keheningan, tiba-tiba Chandra memulai pembicaraan di antara mereka.

"Mas, aku tuh cuma bercanda lho. Kok dikasih beneran?" keluhnya.

"Senengane kok sambat? ( sukanya kok mengeluh ). Omongan itu doa Chand. Makanya hati-hati kalau ngomong. Bagus kamu dapet anaknya pak Sandjaya, dosen gitu. Mana dia juga lagi lanjut S3. High quality tuh. Menurutku malah dia yang kasian karna dapet kamu." jelasnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptop, tetap sibuk mengerjakan pekerjaannya.

"Ya kan Mas? Kasian dia kalau dapet yang modelan aku. Pinter enggak, cakep enggak. Itu Bu Tyas kok ya ngebet punya mantu model aku ya Mas?" sahut Chandra, nada suaranya terdengar pahit.

"Dulu malah kupikir kamu tuh sama Jerry. Ke mana-mana nempel berdua dari jaman cuma pakai singlet. Taunya kamu malah kecantol masnya. Gimana sih?" tanya Reza lagi.

"Ealah Mas. Tolong dong disadari, itu pacarnya Jerry aja modelan Jemima. Jauh banget sama adikmu ini." balasnya. Memperhatikan ponsel di tangannya yang berkedip pertanda ada notifikasi chat.

"Trus sekarang gimana? Tadi katanya mau nolak? Orangnya dateng, iya-iya juga." cibir Reza.

"Yaa gimana ya Mas. Ada si Eric. Kalau aku nolak masnya Jerry, makin gencar itu si Eric mau sama aku." Chandra lalu mengalihkan perhatiannya ke arah layar ponselnya.

Unknown number

Chandra?

Besok jadi pulang?

Kereta jam berapa?

Chandra Pratama

Siapa nih?

Unknown Number

Mark.

Chandra Pratama

Oh.

Mark Sandjaya

Oh doang?

Chandra Pratama

Kereta jam 5 Mas.

Gak usah dianter.

Ada mas Reza kok.

Mark Sandjaya

Aku juga males.

Tapi disuruh Ibuku.

Daripada ntar beliau marah.

Chandra Pratama

Emang Mas gak ada jadwal ngajar?

Mark Sandjaya

Enggak.

Cuma sampe jam 3.

Chandra Pratama

Ok.

"Mas...?" panggil Chandra ragu.

"Piye?" ( gimana? )

"Besok gak usah diantar ke stasiun. Mau diantar masnya Jerry. Disuruh Bu Tyas." jelasnya.

"Widihhh sekalian pdkt nih calon manten" ejeknya sambil terbahak.

"Njelei." balasnya, melemparkan bantal ke arah kakaknya, yang malah membuatnya semakin terbahak karena berhasil menggoda adiknya.

***

Perfect LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang