Reza menghela nafas saat mendapati adiknya masih dalam mode mengantuk. Bangun pagi-pagi demi pergi keluar kota dan mengikuti tes sebuah bank ternama, membuat Reza memilih untuk mengantar adiknya.
"Handphone? Dompet?" Tanya Reza, memastikan barang bawaan adiknya sudah lengkap saat mereka sudah duduk di mobil, bersiap berangkat.
"Udah semua Mas." Sergah Chandra cepat sambil menggunakan seatbelt-nya, sebelum kakaknya sempat menanyakan hal lain. Menepuk pelan tangan yang sudah siap di kemudi mobil, memberi isyarat untuk segera berangkat, sebelum hari semakin siang. Membuat Reza mendengus kesal.
"Udah ditebengin, gak tau terima kasih." Sindirnya.
"Situ yang maksa. Katanya gak mau aku dianterin Mas Mark, sekalian masnya mau keluar kota kok." Balasnya sambil menirukan kalimat Reza saat bersikeras mengantarnya, mengakibatkan Reza hanya terkekeh malu. Reza memang sengaja membuat janji kerja dengan temannya di luar kota, sehingga bisa mengantarkan adiknya tes kerja.
"Habis sayangnya Mas pacaran mulu." Sahutnya pura-pura kehilangan adiknya yang memang sudah mulai banyak menghabiskan waktu dengan calon suaminya. Chandra tertawa melihat akting kakaknya.
"Cari pacar sana makanya Mas. Jangan gangguin adiknya mulu. Jagat aja udah pacaran tuh." Reza menaikkan alisnya mendengar berita dari adiknya. "Atau sama Jemima aja gimana Mas? Tak comblangin wes." ( aku comblangin deh )
"Ngawur kalau ngomong. Jemima kan udah punya Jerry." Bantah Reza.
"Gak tau deh. Kayaknya putus dari Jerry kok."
"Gara-gara kamu pasti." Tuduh Reza sambil lalu.
"Keliatan banget ya Mas?" Chandra mengalihkan pandangannya ke arah kiri. Menatap entah apa pemandangan di luar.
"Hehhh? Beneran?" Seru Reza dalam nada minta maaf. Tidak menyangka kalimat bercandanya justru benar terjadi.
"Yaaa gitu. Jerry tau kalau aku pernah. Eh masih ding, suka sama dia. Trus kayaknya ribut sama Jemima, untung Mas Mark gak marah sama aku. Terakhir aku tanyain, Jemima juga gak jelas sama Jerry. Udah marahan gitu, masa mau dimaafin begitu aja. Kesel banget sama Jerry." Reza menepuk-nepuk pelan lengan adiknya, mencoba membuatnya tidak terbawa emosi.
Sisa perjalanan mereka diisi dengan curhatan Chandra mengenai hubungannya dengan Sandjaya bersaudara. Lengkap dengan pertengkaran dan hubungan adik-adik mereka. Membuat Reza tidak percaya, adik bungsunya sudah mulai coba-coba urusan asmara. Jangan lupakan usaha Chandra untuk mendekatkan Reza dengan Jemima, yang tentu saja ditolak dengan senang hati oleh Reza.
"Itu beneran adikmu pacaran sama adiknya Mark?" Tanya Reza untuk kesekian kalinya, membuat Chandra memutar bola matanya malas. Sudah sampai di tujuan tetapi kakaknya masih memperpanjang topik bahasan mereka.
"Udah ih, besok lagi bahasnya. Ini juga udah sampai." potong Chandra, mengingat dirinya sudah sampai di tempatnya akan melakukan tes kerja. "Doain biar keterima, trus gak usah dijemput. Ntar biar sama Mas Mark."
"Dia jemput di sini?" Tanyanya tidak terima.
"Menurutmu aja Mas, dia dari Jogja ke Semarang cuma buat jemput aku. Naik travel kok, gak usah posesif." rutuknya kesal.
"Ya udah, hati-hati. Aku berangkat dulu. Kabarin kalau udah selesai."
"Iya."
***
Mas Mark ❤
Udah sampai?
Calon Istriku ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Lies
FanfictionSetelah kehilangan cinta pertamanya - yang ternyata lebih memilih sahabatnya -, Haera Chandra Pratama tidak pernah kembali berusaha memiliki hubungan dengan siapapun. Hingga ketika akhirnya sang sahabat menanyakan mengenai statusnya, Chandra terpak...