46.

4.8K 548 44
                                    

Chandra menguap lebar sambil berjalan keluar dari kamarnya, dahinya mengernyit heran saat melihat siluet kakak dan ayahnya sudah berada di ruang tamu. Membawa handuk di bahunya, Chandra melewati mereka untuk berjalan ke kamar mandi, dan terkejut melihat ternyata sudah ada Mark yang ikut bertengger. Menyunggingkan senyuman canggungnya ke arah Chandra.

"Mas ngapain ke sini?" tanya Chandra yang heran Mark sudah datang sepagi ini. Biasanya dia dijemput ketika sudah selesai sarapan, bukan ketika Chandra baru bangun tidur begini.

"Nganterin kamu kerja, kan?" jawabnya dengan muka merona merah, mengalihkan pandangannya dari gadis yang berdiri di depan mereka.

"Mandi kamu. Bajumu masih kayak gitu." sergah Reza memotong obrolan mereka. Menunjuk ke arah Chandra yang masih menggunakan celan pendek dan tanktop, tanpa bra. Pakaian tidur kesayangannya.

"Astaga, iyaaa." teriaknya, berlari ke kamar mandi, menyisakan 3 laki-laki dewasa yang tersisa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya heran melihat kelakuan absurd Chandra yang baru bangun tidur.

Chandra mencebikkan bibirnya kesal saat mendapati suasana sarapan yang agak canggung karena perang dingin antara Mark dan Reza. Dan Chandra sendiri bukanlah tipe yang akan diam saja menghadapi kecanggungan yang tercipta.

"Kenapa sih?" tanya Reza saat adik perempuannya menghela nafas untuk kesekian kalinya. Memberi pertanda kepada pria di sekitarnya bahwa dia kesal.

"Mas Reza tuh kenapa. Sampai tumben Mas Mark ke sini, trus diem-dieman. Habis ngobrolin apa?" picingnya curiga, yakin kalau kakaknya adalah biang kedatangan Mark sepagi ini ke rumahnya.

"Idih suudzon." Johnny hanya bisa memandang malas kedua anaknya yang bertengkar di hadapannya. Berbeda dengan Mark yang langsung menyentuh sekilas tangan kekasihnya yang berada di atas meja, mencoba menenangkan emosinya.

"Awas ya aku tau Mas Reza ngapa-ngapain Mas Mark." ancamnya lagi. Chandra mengambil tasnya lalu mengajak Mark untuk berangkat. Disambut juluran lidah oleh Reza, mengejeknya. Hampir dibalas dengan acungan jari tengah jika tidak buru-buru ganti diseret oleh Mark.

"Frozen 2 apa Charlie's angels?" tanya Mark tiba-tiba saat mereka sudah berada di dalam perjalanan ke kantor Chandra. Rutinitas yang sebenarnya dibenci Chandra karena dia ingin berangkat sendiri tetapi kekasihnya itu memaksa untuk berangkat bersama. Padahal jadwal Mark mengajar kadang siang, jadi Mark tidak langsung ke kampus setelah mengantar Chandra.

"Hah?" Mark menangkup bibir pacarnya dengan jari telunjuk dan ibu jari kirinya, membuat bibir pacarnya mengerucut seperti bebek, kesal karena kekasihnya selalu menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan.

"Mau nonton gak?" Tanya Mark sedikit melirik gadis di sampingnya, yang balik menatapnya garang.

"Wiwuka wuwu wini." ( dibuka dulu ini) rengek Chandra dengan suara tidak jelas, membuat Mark tertawa karena ekspresi kesal pacarnya. "Apa sih Mas. Jahat banget sama aku. Kalau aku nanti jadi memble gimana?" sungutnya kesal ketika Mark sudah melepaskan tangannya dari mukanya.

"Gapapa. Kan Mas cinta kamu apa adanya." Jawab Mark santai.

"Hilih." sahutnya, memberi gestur ingin muntah. "Jangan hari ini sih Mas. Weekend aja, biar bisa ajak anak curut." Chandra memberikan opsi lain supaya mereka mengajak adik-adiknya ikut mereka.

"Digangguin dong berarti?" balasnya tidak terima jika rencana kencannya diganggu Claudya. Terutama karena Mark tau bahwa pasti Chandra akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan adik perempuannya itu. Membuat posisinya tersingkir.

"Gapapa sih, anggep aja pajek balikan. Gak terima kasih banget udah dibantuin adeknya."

"Tapi Claudya pasti juga mau diajakin keluar weekdays begini. Udahlah, ntar sore aja ya. Mas jemput bareng Claudya sama Jagat. Jadinya nonton apa ini?" bantah Mark.

"Maksa banget. Heran. Charlie's Angels aja lah. Aku kerja dulu. Mas jangan telat ngampusnya. Jangan telat makan siang. Vitamin kemarin juga jangan lupa diminum." Pamitnya, tangannya meraih sebelah tangan Mark untuk bersalaman. "Gak.... Gak... Gak. Gak usah sun."

"Kirain udah gak marah?" kerutan tercipta di antara kedua alis Mark. Ternyata pacarnya cukup peka dengan keinginannya.

"Nanti Mas kelepasan kayak kemarin, mentang-mentang habis baikan." rutuk Chandra kesal mengingat kejadian kemarin setelah mereka pulang dari acara, di mana Mark meminta jatah cium hingga dirinya kelabakan meladeni kekasihnya itu.

"Hehehe kamu juga gak nolak. Lagian kemarin cuma cium doang. Yang ini gak kayak kemarin deh." Mark mencoba membela dirinya sendiri dari tuduhan kekasihnya. Juga mencoba merayu kekasihnya yang sudah merona merah hingga ke telinga.

"Mbuh." Chandra berlalu dengan muka yang memerah, membuat Mark tergelak karena kekasihnya yang lari akibat salah tingkah.  Mark lalu melajukan mobilnya setelah Chandra masuk ke kantornya.

Mas Mark

Nduk.

Frozen 2 apa Charlie's Angels?

Dek Claudya

Frozen 2 lah. Jelas

Mas Mark

Oke.

Charlie's Angels berarti.

Dek Claudya

NJELEI BANGET SIH MAS.

NGAPAIN NANYA KALAU GITU?

Mas Mark

Mau gak?

Mumpung Mas belum banyak lembur nih.

Ajak Jagat sekalian.

Dek Claudya

MANGKAATTTT.

Makasih Mas gantenggg aku.

Jangan lupa sepatu.

Uwuwuuwuw :3

***

P.s : Rencana sih mau end di chap 50.

Rencananya...

Perfect LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang