L❤31

1.8K 133 2
                                    

Gue memicingkan mata, cahaya matahari masuk melalui jendela yang sudah terbuka, gue berdecak dan beralih melihat ke arah jam yang ada di nakas.

06:45


WHAT THE-----!!!!

DAK!!

Kening gue beradu keras banget sama kening Jeno saat gue bangun tadi. "AW!!!"

Gue mukul keras bahu Jeno, "ANJIR!!!" Mampus lo gak kening gak bahu, semua kena, double kill!

"Lo ngapain sih hah!!!!!?, awh... " Gue meringis pelan saat rasa sakit di kening gue berasa lagi.

Jeno mengusap kening dan bahunya bergantian, "G-- gue mau bangunin lo tadi"

"Bangunin-bangunin!!!, bangunin bukannya dari tadi malah liatin gue doang!!!, deket banget lagi" Gue memelankan kata-kata gue di akhir kalimat.

"Ya kan gue mau bangunin lo, tapi lo pules banget tidurnya" Jeno sesekali mengaduh kesakitan saat dia nyentuh keningnya.

"Harusnya lo bangunin gue tadi!, udah ah awas!!" Gue mendorong Jeno sampe-sampe tuh orang jatuh ke lantai.

"AAA!!"

Gue gak merduliin Jeno dan cepet-cepet berlari ke kamar mandi di kamar gue. Sebelum itu gue mengambil seragam dan sebagainya. "AWAS LO KALO NINGGALIN GUE!!!!" Ucap gue keras dari dalam kamar mandi, iya lah gue takut di tinggalin, Jeno nya udah siap banget berangkat ke sekolah, lah gue mandi aja belom.

"Iyaaaa...."




📌📌📌




Gue melihat sekitar kamar gue, fiuh untung tuh orang gak ada di kamar sekarang. Gue keluar dari kamar mandi lalu segera duduk di meja rias milik gue.

Pandangan gue tertuju pada dua buah kertas yang tertempel di cermin, tangan gue mengambil salah satu benda tersebut, dan ada tulisan di kertas tersebut.

---------------------------

Good morning:))

----------------------------

Gue tersenyum kecil membaca isi kertas tersebut, lalu gue mengambil kertas satu lagi.

-----------------------------

Happy nice day:*

Fighting!!

~jejedunlo

-----------------------------

Gue terkekeh pelan, gue menaruh kertas tersebut di sebuah kotak kecil di sudut meja rias.

Hal kecil kayak gitu aja kenapa selalu buat gue bahagia, lo terlalu pinter buat gue jatuh terlalu dalam Jeno. Gue harap lo jangan terlalu sering buat gue kayak gini, gue terlalu lemah buat itu. Gue harap lo ngerti.

Gue memakai sebuah jepit berwarna biru tua. Gue menatap pantulan diri gue di cermin, kayak anak kecil banget lo Eun pake beginian. Jepit biru tua, dengan motif pita.

Gue hanya tertawa pelan. Lama-lama gue bisa gila kalo kayak gini mulu. Gue bangkit dari tempat duduk dan segera turun ke bawah lalu menemui Jeno yang udah nungging dari tadi.

"Gak makan dulu?" Jeno langsung bertanya ke gue saat gue udah ada di hadapan dia.

"Ssttt... ih, mumpung mama lagi di belakang, ayok ke sekolah sekarang" Gue mendorong punggung Jeno keluar dari rumah.

Like | Lee Jeno [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang