L♥66✔

1.4K 111 1
                                    


Naeun berjalan menyusuri setiap ruangan yang ada di dalam Vila milik Chenle, dia sudah mengganti baju nya dengan baju santai seperti biasa. Bahkan tadi dia sempat tidur beberapa jam.

"Lagi apa Le?" Berjalan mendekati Chenle yang sedang asik menata sesuatu di meja makan. Matanya menangkap banyak sekali makanan di atas meja panjang tersebut, matanya membelalak tak percaya.

"Banyak banget" Serunya tak percaya. Bahkan satu meja penuh oleh makanan yang Chenle tata sekarang.

"Biar kenyang lah kak, lagian ini kan udah sore, jadi kita makan deh" Chenle tersenyum ke arahnya dengan manis.

Sebenarnya bisa saja Chenle menyuruh pengurus Vila untuk menata semua makanan yang sempat ia pesan. Tapi mumpung sedang mood, jadi Chenle lakukan.

"Kamu kalo liburan kayak gini terus ya?" Naeun mengambil sepotong apel yang memang sudah di potong di tengah meja makan, sesekali dia membantu Chenle menata piring dan gelas.

"Yahhh gitu deh, kadang bosen juga liburan sama keluarga, jadi mumpung kalian mau gitu" Chenle terkekeh kecil, padahal tidak ada yang lucu dari yang dia bicarakan.

"Ah gitu" Naeun hanya mengangguk, kemudian pandangan nya melihat ke sekitar. "Yang lain belum dateng?"

"Belum ku panggil" Chenle menggaruk pipinya. "Minta tolong ya kak, tolong panggilin mereka, aku mau ngambil makanan penutup dulu di depan, kayaknya bakal sampe bentar lagi"

Naeun mengangguk, lalu Chenle berjalan menuju ke luar Vila. Naeun menghela nafas, berjalan menyusuri setiap kamar yang memang dia tak tahu dimana semua temannya beristirahat. Di dalam Vila ini bahkan ada banyak sekali kamar, jangan heran, Vila ini benar-benar mewah dan begitu luas.

Dia berdecak kecil saat kamar di bagian bawah kosong. Dia beralih pada kamar yang ada di dekat kolam renang, ada beberapa kamar di sana.

Pendengarannya sedikit terganggu dengan suara yang keluar dari salah satu kamar di dekat kolam renang itu. Ricuh sekali sepertinya di dalam sana, bisa bayangkan, suara musik yang bahkan keluar dari kamar itu begitu keras.

Naeun duga itu adalah kamar Haechan, sudah biasa dia kan biang kericuhan.

"WOYY BUKA!!!"

Naeun menggedor pintu kamar milik Haechan yang benar-benar berisik oleh suara musik, jika saja dia phobia musik mungkin dia sudah tak sanggup dan mungkin pingsan.

"HAECHAN!!!! BUDEK YA LOO!!!!"


Brug brug brug!!!


Bukan lagi mengetok pintu, Naeun bahkan seperti akan mendobrak kamar yang Haechan tempati. Kalau saja bukan Chenle yang meminta mungkin
dia sudah menolak mentah-mentah.

"HAH!!! APAANNNN!!!!"

Terdengar suara Haechan dari dalam, dia mengecilkan volume musiknya. Lalu terdengar suara knop pintu yang di buka.

"BUDEK DASAR LO!!!!" Bentak Naeun saat wajah Haechan telah terpampang jelas di hadapan nya.

Haechan malah nyengir, "Maaf deh, kenawhy manggil-manggil eykee?"

"Jijik goblok!" Tangan Naeun reflek menggeplak kepala Haechan keras, sehingga sang empu mengaduh kesakitan.

"Galak lo!!"

"Berisik! Udah keruang makan sekarang, di suruh Chenle makan"

"Whehehehehe, beneran? Yaodah gaes ayokkkk kita ganti haluan!!!" Haechan membuka pintu kamarnya lebar, terpampang Hyunjin dan Felix yang asik rebahan di dalam kamarnya. Mendengar kata-kata Haechan mereka berdua langsung berjalan pontang-panting menuju ruang makan diikuti Haechan di belakang.

Like | Lee Jeno [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang