L♥58

1.3K 119 3
                                    

Gue menenteng tas sekolah, mata gue gak berhenti ngeluarin air mata sejak Jisung nganter gue pakek motor, bahkan dia sempet nanya tapi gak gue jawab.

Anehnya gue baru nangis tadi pas sama Jisung, bukannya dari Haechan ngomong malah sekarang.

Brak!!

Gue membuka pintu rumah dengan kencang, mendekati Jeno yang memang udah pulang dari beberapa jam yang lalu, kalian tahu lah gue kan emang ngajarin adek kelas dulu di sekolah.

"Na-- Naeun? Kenapa?" Tanyanya, dia  liatin gue dari atas sampe bawah. Karena emang penampilan gue bukan dalam keadaan baik saat ini.

Tangis gue pecah saat itu juga. "Lo jahat!"

"Huh?" Dia keliatan bingung.

Buk!

Gue melemparkan tas gue ke arah Jeno, dia bisa menahannya, "Kenapa sih?"

"Lo jahatttt!!!" Gue memukul-mukul Jeno keras sampe dia kewalahan.

"Hey, ini--"

"Lo bohongin gueee!!!" Gue terus memukul Jeno sampe dia ambruk ke sofa karena terus nahan gue yang mukulin dia.

"Duh, lo kenapa sih?!" Dia mengguncang tubuh gue, melihat gue penuh tanda tanya.

Gue balik melihatnya, tangan Jeno masih menahan kedua tangan gue dan sekarang posisi gue tuh gak enak banget.

"Lo jahat, hiks" Gue kembali menagis. Jeno menautkan kedua alisnya terlihat begitu bingung.

"Kenapa sih?? Ada masalah apa??"

"Jangan pura-pura gak tahu deh!" Kata gue.

"Ya-- kenapa emangnya??" Jeno keliatan bingung banget.

"Pokoknya gue benci sama lo!!!" Gue memukul Jeno kembali lebih berutal, Jeno sesekali mengaduh kesakitan.

"Naeun --aw!"

"Gue benciiii!!!!"

"Aw sakit, stop!" Jeno meringis memegangi dadanya.

"Salah lo sendiri!!!" Balas gue.

"Lama-lama lo bikin gue gemes tau gak ---shit!" Jeno lebih meringsut ke sofa, dia memegangi selangka nya, terlihat begitu kesakitan.

Gue langsung bangkit, menutup mulut sekilas. Tadi kaki gue gak sengaja nendang selangka Jeno, dan soalnya gue nendang nya kekencengan.

"Aaaaa masa depan guee!" Jeno terus memegangi selangkanya, meringis berkali kali.

Gue menggigit bibir bawah gue, mau bantu tapi gak tahu harus gimana. "Ah sial, aduhhh!"

"E--- J... Jeno... "

Jeno tak menjawab hanya melirik gue sekilas, dia mendudukan dirinya di sofa tapi masih seperti semula.

"Maaf" Cicit gue.

Jeno berdecak, berdesis kecil. "Sini!"

"A-- "

Jeno menarik gue cepat, untung nya gue gak nimpa dia, dan malah ambruk di sebelahnya yang keliatan kesel banget.

"Masalah lo tu apa hah!?" Jeno langsung nyemprot gue dengan  kata-kata nya. "Masa depan gue malah jadi korbannya tau gak!"

Gue merengut, melihat Jeno yang keliatan kesel banget. "Ya... maaf"

"Maaf maaf! Kalo ada apa-apa lo mau tanggung jawab!!"

"Ya kan gue gak sengaja!"

"Justru itu kalo jadi cewek jangan terlalu bar-bar!!"

"Berisik lu!" Gue melipat kedua tangan, rasanya gue mau aja nendang Jeno lagi.

Like | Lee Jeno [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang