L❤32

1.7K 125 24
                                    


Kalian jalan duluan ya, saya ada urusan sebentar" Kata pak Seo sambil memegang handphoneya.

Kita berempat cuma ngangguk seadanya aja, "Tapi pak kira-kira mulainya jam berapa?" Sahut Jeongin.

"Em, kalau tidak salah 15 menitan lagi, tapi untuk kamu Naeun. Kamu kan ikut dua, jadi untuk Biologi setelah bagian Kimia, lagipula akan diadakan beberapa sesi, karena yang ikut Olimpiade banyak sekali. Jadi Naeun, kamu pertama ikut Kimia terlebih dahulu, lalu baru itu Biologi ya" Ucap pak Seo panjang lebar.

"Dan untuk kalian ikut sesi pertama, sesuai Olimpiade masing-masing. Baiklah kalau begitu saya akan pergi sebentar, mungkin nanti akan ada beberapa guru yang datang kesini. Baiklah saya pergi dulu" Pak Seo pamit meninggalkan kami berempat yang masih berdiri di depan Universitas yang menjadi tempat di adakanya Olimpiade tersebut.

"Jadi?... " Jeongin melihat ke arah gue, gue cuma mengangkat bahu. "Yaudah lah, kita pergi barengan aja dulu, pasti di tunjukin kok, kita nanya-nanya aja" Kata gue.

Mereka bertiga cuma ngangguk dan ngikutin gue yang jalan duluan mencari arah di mana tempat di adakan nya Olimpiade yang bakal berlangsung.

"Eh kak!" Jeongin mencegat gue yang masih mencari jalan yang benar.

"Apa?" Tanya gue.

"Nih, pak Seo barusan chat aku dan nunjukin arahnya" Jeongin nunjukin handphone nya ke arah gue.

"Ah iya, yaudah kamu jalan duluan aja kalo gitu" Jeongin cuma ngangguk terus jalan lebih dulu.

Gue cuma ngikutin doang, ribet ya mau lomba aja musti ini musti itu. Huh.

Sesekali mata gue celingak-celinguk ke arah mahasiswa yang lewat, emang ya mau dimana pun mata gue harus ada pasokan cogan, hehe.

Bahkan gue sesekali di tegur sama Jeongin, karena gue hampir aja ketinggalan. Dasar emang.

"Jangan liat-liat cowok mulu kak" Kata Jeongin yang fokus sama handphone nya.

"Serah kakak dong... " Gue mendelik ke arah Jeongin, tapi Jeongin gak gubris.

"Kakak tuh aneh ya, liat cowok kesana-kemari, padahal di samping kakak masih ada yang lebih ganteng" Jeongin nyisir rambutnya ke belakang pake tangannya.

Ingin rasanya gue muntah.

"Yeeeee ganteng apaan sih kamu!" Sungut gue keras.

"Ganteng dong, kakak aja yang matanya ke ganggu" Kata Jeongin sambil ketawa receh.

"Mata kakak masih normal ya!" Ingin rasanya gue menjitak kepala Jeongin, tapi kasian.

Jeongin masih ketawa kecil sambil jalan dan nunjukin arah yang harus di lewatin, bingung euyy ni Universitas gede amat:""


Bruk...

Yaampun.

Gue langsung membantu orang yang barusan aja gue tabrak, "S, sorry" Gue membantu orang itu yang baru aja kena tumpahan kopi yang dia bawa.

"So-- sorry banget, gue bantu bersihin" Gue berusaha membersihkan noda kopi tersebut.

"Gak papa kok" Cowok itu masih menunduk dan menolak bantuan gue. Anjir malah nambah bersalah gue.

"Biar gue bantuin sini" Gue kembali membantu dia.

"Tapi kayak kamu kena kopi juga" Cowok itu sedikit mengangkat wajahnya, gue beralih ke baju gue dan bener aja ada noda kopi di baju gue.

"Gak papa lah, cuma sedikit ini di baju lo lebih banyak" Gue tersenyum canggung dan melihat ke arah cowok tersebut. Dan saat itu cowok itu juga lagi liatin gue.



Like | Lee Jeno [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang