Hari ini Jaemin ngajak gue buat jalan-jalan gak jelas, katanya mager di rumah, pingin refresing gitu. Tadinya gue mau ngajak Jeno, tapi dia bilang banyak urusan, gak tau apa, soalnya abis pulang sekolah pun dia langsung grasak-grusuk di dalem kamarnya, gue gak mau kepo jadi gue biarin.Jaemin megang dia buah ice cream rasa coklat lalu berdiri di sebelah gue sambil makan ice cream nya. "Nih"
"Hehe, makasih" Gue tersenyum.
"Oh ya, lo gak nungguin Jeno di rumah?"
"Buat apa, dia kan bukan bocah" Kata gue.
"Loh, lo gak bakal kangen sama dia nanti?" Jaemin mengerutkan alis pelan.
Aktivitas gue terhenti, "Maksudnya apa?"
Jaemin berdeham pelan, "Lo beneran gak tahu, bukannya Jeno mau nyusul Papanya ya ke Chicago?"
Deg
Gue terdiam, mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Jaemin. "Ja-- Jaem lo-- "
"Jeno berarti gak ngasih tahu lo tentang ini?"
Gue menggeleng pelan, bahkan ice cream di tangan gue udah jatuh sejak Jaemin ngomong gitu. "Pantes lo mau ikut sama gue, jadi lo emang beneran gak tahu" Jaemin menghembuskan nafas perlahan.
"Jaem, gue mau pulang, sekarang" Air mata gue udah meluncur sejak dari beberapa saat lalu, gue mengusapnya pelan.
Jaemin mengangguk, "Ayo"
Jaemin menarik gue menuju halte bus, dan untungnya busnya segera datang dengan cepat. Gue membuang nafas pasrah mengingat Jeno yang berbicara seperti itu kemarin.
Air mata gue mengucur deras saat itu juga, gue gak bisa ngebayangin kalo Jeno udah berangkat sekarang.
Kenapa? kenapa dia gak bilang ke gue!? kenapa!?
☄☄☄
Gue berlari cepat menuju rumah, mendapati Mama yang sedang menyirami tanaman, ini udah agak sore. Sedangkan Jaemin berlari di belakang gue yang udah gak karuan.
"Ma!"
"Loh? Naeun, kamu--- "
Gue menghampiri Mama, "Ma, Jeno mana Ma? Jeno mana!?"
Mama mengerutkan alis, melihat gue bingung, "B--- bukannya kamu mau temuin dia di bandara? Jeno bilang gitu ke Mama"
"Ma aku sama sekali gak tahu Jeno mau pergi... aku gak tahu"
"Jadi... dia gak ngasih tahu kamu!?"
Gue menggeleng, meluruh ke tanah saat itu juga. Sudah pasti Jeno udah pergi, tangis gue makin menjadi.
"Kamu susul dia sekarang, Mama yakin kamu masih bisa ketemu dia" Mama meyakinkan, "Pakek mobil mama"
"Jaemin, tolong anter anak tante" Mama mendekati Jaemin dan memberikan sebuah kunci ke Jaemin yang entah sejak kapan udah ada di Mama. Jaemin mengangguk patuh, menaiki mobil dan menjalankannya ke luar rumah.
"Pastikan kamu ketemu Jeno, Mama yakin kamu masih bisa ketemu dia" Mama mengusap jejak air mata gue yang emang gak ada gunanya karena air mata gue terus mengucur. "Jeno gak akan suka kamu nangis, ayo cepet"
Gue mengangguk, memasuki mobil dan tak lama Jaemin melajukan mobil dengan kecepatan penuh.
Nafas gue begitu tersengagal, mengingat Jeno dan semua kenangan manisnya. Tangis gue terus keluar, bahkan terdengar menyakitkan, mengabaikan Jaemin yang terlihat prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like | Lee Jeno [REVISI]
FanfictionSuka? Gak mungkin, dia cuma temen, gak lebih. Tapi emang boleh gue suka dia? -------------- [Start : 21/07/19] [Fin : 15/01/20]