L♥41

1.7K 138 2
                                    

"POKOKNYA DEMI MAKANAN GUE MUSTI KUATTT!!!!" Gue terus berteriak penuh semangat di sepanjang jalan.

"Malu-maluin lo!" Jeno mendorong dahi gue pelan.

"BODO!!!" Gue gak menggubris dan terus berjalan bahkan lebih cepat.

"MAKAN, MAKAN, MAKAN, MAKANANNNNN!!!!" Gue terus memberi semangat pada diri sendiri yang sebenernya capek jalan mulu dari tadi.

"Bisa gak sih jangan pakek acara teriak-teriak segala, malu ih. Banyak yang liatin Naeun... " Jeno berjalan di belakang gue.

"Suka-suka!!!" Gue memeletkan lidah pada Jeno dan terus berjalan.

Jeno mencekal tangan gue dan menarik gue ke dekat nya. "Sini gue gendong"

"Huh?"

"Ck, sini gue gendong. Lo capek kan jalan mulu?"

"No no no no no!! Gue masih kuat ya!"

"Bisa gak jangan pakek teriak-teriak, nanti malah gue disangka ngapa-ngapain lo. Kan gak lucu" Jeno membekap mulut gue.

"Eumm!! ----Terserah gue dong, bagus kalo lo di gituin!!!"

"Dasar mulut kaleng bekas" Jeno menarik pipi gue keras.

"Aaa!"

Gue memukul tangan Jeno tak kalah keras dan menyubitnya, "Nanti melar goblok!!!"

"Mana ada pipi melar coba?!"

"Suka-suka!"

Jeno melihat gue malas. Gue memilih kembali berjalan dengan semangat 45 menuju salah satu kedai sate di sebrang jalan, masih agak jauh sih.

Parahnya kaki gue yang masih agak luka mulai perih, tapi apa pun demi makanan gratis!!

Dalam hati gue ngumpat terus, nyebutin nama Jeno karena dia malah gak bawa motor. Dia malah bilang kalo dia lagi menghemat bensin. Halahhh!!!

"Wey bocah curut!!!" Gue memanggil Jeno yang lagi asik jalan santai sambil tebar pesona ke beberapa pejalan kaki.

Jeno terlihat berdecak, dia menyusul gue yang jalan lebih cepet.

"Apa zeyengg~~?"

"Ew! Jijik bngst!!!" Gue bergidik dengan sedikit di lebih - lebihkan.

"Kan biar semua orang tahu kalo gue tuh punya lo"

"Dih! Sejak kapan anjir!!!" Gue melihat Jeno tidak suka, enak aja mengklaim dirinya sendiri sebagai milik gue.

"Sejak kita ditakdirkan untuk bersama, bhahahahaha!!"

"Ngarep banget lo bngst!!!" Gue memilih memalingkan wajah dan berbalik. Jalanan di sekitar sini cukup ramai, dan tadi gue diliatin mulu sama semua pejalan kaki di sekitar sini, mungkin karena kericuhan gue sama Jeno.

Tau lah:))

Jeno memilih mengikuti gue dari belakang, tapi gak kayak tadi. Dia berjarak kurang lebih 60cm dari gue.

"Jen?"

"Hm?"

Gue berbalik, berjalan sambil menghadap ke arah Jeno.

"Jangan jalan kayak gitu, nanti lo malah nabrak orang" Kata Jeno.

Gue menggeleng. "Kalo misalnya gue mau lo ngelakuin apa aja buat gue, lo mau?"

Jeno terdiam sejenak, melihat gue dengan tatapan yang sulit di artikan. "Emang mau lo apa?"

Gue berbalik kembali seperti semula, "Kalo misal gue nyuruh lo mati, lo mau gak?"

Like | Lee Jeno [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang