Siang?
Malam?
Atau pagi?
Hazelnya melirik cepat ke kanan dan kiri
Seperti mengedar pandang pada hal-hal yang ada
Tak menemukan apapun, sepasang netranya kembali bertanya tanpa kata
Siang?
Malam?
Atau pagi?
Berkali-kali dengan dahi berkerut-kerut
Berulang kali dengan kepala ditekuk ke kanan dan kiri
Namun tak ada
Tak ada jawab tak ada tanda
Lantas dinginnya air meluber membasahi punggung kakinya membuyarkan pertanyaan siang, malam, atau paginya
Membuatnya terpaku dengan mata membeliak lebar
Membuatnya dikuasai mangu hingga bisu penuh pilu
Jatuh dia tertunduk, dengan lutut membentur keras marmer basah penuh gigil
Dan dengan teriakan tangis tak kira-kira, ia kembali bertanya,
Siang?
Malam?
Atau pagi?
Perihal kapan ia memilih mengundurkan diri dari semua ilusi
KAMU SEDANG MEMBACA
MAU MANDI TAPI SUDAH PERNAH
Random[Mature] Bisa jadi rangkaian diksi. Bisa jadi kumpulan puisi. Bisa jadi deretan fiksi. Bisa jadi buah-buah mimpi. Bisa jadi pilihan lain selain mati. Seperti semua hal bisa jadi. ©VanillaBear2019