Halnya adalah,
Antara aku ingin menyetubuhimu sampai kau lemas tak berdaya agar kau tahu bagaimana melelahkannya mencoba menyembuhkan dua keparat kecil dalam jiwa
Atau aku ingin menyayat nadiku hingga putus agar kau tak perlu lagi terlilit racun dari aku yang mencoba membubuhkan serbuk mesiu untuk penyembuhan sakit kejiwaan ini
Dalam diam yang ramai, tiba-tiba gadis itu melangkah cepat dengan napas terengah-engah tak jelas ke kamar mandi merah muda bergayung merah muda dengan bak air tumpah ruah, lantas menenggelamkan diri ke dalamnya hingga dadanya menjerit meminta pasokan oksigen terpenuhi
"Apa yang terjadi?"
"Diamlah."
"Tidak. Tidak bisa."
"Cepat matikan semua sistem."
"Sistem apa?"
"..."
Lalu tak tahan dengan kebisingan yang tak mau enyah, dia keluar dari dalam kamar mandi, pergi ke seberang memori dimana tubuh telanjangnya terlempar ke sungai kotor di samping bangunan puluhan tahun yang kadang ia sebut 'rumah' tapi bukan itu artinya
"Dasar anak bodoh!" Tukas memori seberang itu.
Lalu telinganya mengalir air dan tangisnya meledak dan hidungnya memerah dan dia memutuskan tak melakukan apapun
Hanya diam menatap cermin gelap dalam ruangan, berselimut nestapa, berpeluk hampa
Dan dia mematikan lampu dan berharap pemilik semesta bahagia atas semua lelucon tengah malam menjelang dini hari itu.
221115, unknown hours
KAMU SEDANG MEMBACA
MAU MANDI TAPI SUDAH PERNAH
Nezařaditelné[Mature] Bisa jadi rangkaian diksi. Bisa jadi kumpulan puisi. Bisa jadi deretan fiksi. Bisa jadi buah-buah mimpi. Bisa jadi pilihan lain selain mati. Seperti semua hal bisa jadi. ©VanillaBear2019