Patah Hati

21 1 0
                                    

Patah hatiku terdengar konyol

Terdiri dari seutas resah di antara rintiknya embun dini hari, sejumput kesal pada cakrawala setelah gerhana, seraut bisu dengan gelak setengah terpaksa yang bisa kubayang meski kututup mata

Resahnya terdengar begitu berat, bersama dengan desahan bibir yang sibuk menyesap bual dan asap nikotin

Kesalnya menerawang tepat di titik hampa bentangan kelam di langit sebelah utara tanpa bintang

Bisunya terpaut tawa biru terjerat palsu dalam raut yang tak terlihat

Patah hatiku terdengar konyol

Bingung aku jantung jatuh tepat di bawah kaki

Tak kembali naik

Tak kembali baik

"Kenapa tawamu begitu?" Berulang kubertanya pada gelak getir di seberang sana

"Ha... Ha... Ha..." Berulang juga kudapati kelakar sendu meremuk kalbu

Satu menit

Dua menit

Tiga menit

Empat menit

Lima menit

Lewat bermenit-menit canggung diantara sautan subuh yang berlangsung,

Aku bertahan dalam patah hati yang kian menusuk,

Hingga serak barito khas miliknya berkata, "kau benar-benar menelanjangkiku tanpa melepas baju. Luar biasa. Kau pemenangnya. Aku kalah. Sungguh kalah."

Patah hatiku sempurna sudah

MAU MANDI TAPI SUDAH PERNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang