Tertegun ia terlihat murung, berpikir bagaimana dan tentang,
Tentang mereka pada saat lalu-lalu,
Diantara hujan dan terik silih berganti, bertanya-tanya sedang apa kupu-kupu mereka?
Tentang mereka pada saat lalu-lalu,
Dalam diam menyimpan lagu untuk dinyanyikan saat pagi di sudut kota tua dengan jendela usang?
Tentang mereka pada saat lalu-lalu,
Dengan apa mereka menahan semua kelu yang tak tersampaikan ketika tegukan air mata menyatu dengan segelas teh hangat yang uapnya terasa hambar?
Tentang mereka pada saat lalu-lalu,
Yang menutup netra demi meraup asa dan kenang yang berlalu lalang diantara waktu yang terhenti ketika sapuan lembut diantara kulit terenggang panjang?
Tentang mereka pada saat lalu-lalu,
Dimana tangis tanpa suara tercipta disela-sela selimut renta penuh debu dengan semua partikel aneh masuk ke dalam paru-paru?
Bagaimana?
Bagaimana?
Ya Tuhan, bagaimana?
Tentang mereka pada saat lalu-lalu,
Pada rindu-rindu yang tak terurai dengan mudah,
Pada cinta yang terpanggang rentang,
Pada dingin sendiri yang mendamba deru wangi di tengah terik yang memuakkan,
Bagaimana tentang mereka pada saat lalu-lalu?
Tertegun ia terlihat murung, berpikir bagaimana dan tentang,
220725, 00:20
KAMU SEDANG MEMBACA
MAU MANDI TAPI SUDAH PERNAH
Altele[Mature] Bisa jadi rangkaian diksi. Bisa jadi kumpulan puisi. Bisa jadi deretan fiksi. Bisa jadi buah-buah mimpi. Bisa jadi pilihan lain selain mati. Seperti semua hal bisa jadi. ©VanillaBear2019