Kembang Gula

2 0 0
                                    

Wyda menunggu Jungkook--kekasihnya dengan muka cemberut. Pasalnya, Jungkook sudah berjanji akan segera pulang. Tapi nyatanya sampai lehernya mau patah karena keseringan lihat jam di dinding, Jungkook belum saja menunjukkan batang hidungnya.

Merasa kesalnya memuncak sampai ubun-ubunnya mau pecah, Wyda memutuskan untuk tidur. Bodo amat pikirnya jika nanti Jungkook minta dimasakin air buat mandi.

Tapi belum ada lima menit Wyda menaruh kepalanya di bantal, suara Jungkook membuka pintu terdengar.

"Baby Wyda !!! Aku pulang !!!" Seru Jungkook

Sebenarnya Wyda masih ingin sok ngambek. Biar dipeluk Jungkook dari belakang seperti biasa kalau dia sedang marah. Tapi ternyata gadis itu sedang tak tega hati pada Jungkook.

Berlarilah Wyda keluar kamar dan menghambur pada Jungkook yang sedang memegang kembang gula di kedua tangannya. Jungkook langsung merentangkan tangannya dan memeluk Wyda.

"Maaf ya sayang, aku--"

Entah bagaimana Jungkook tiba-tiba kejang-kejang. Wyda panik melihat Jungkook. Diambilnya kembang gula yang ada dikedua tangan Jungkook agar Wyda bisa menyadarkan Jungkook yang semakin kejang.

Tak disangka, setelah kembang gula diambil dari tangannya, Jungkook langsung mengamuk pada Wyda. Dengan badan yg separuh masih mengejang, Jungkook mengambil gunting yang ada di samping rak tv kemudian langsung menggunduli rambut Wyda.

Wyda histeris dan menangis. "Aaaargghh rambutku !!! Huaaa hiks hiks !!!"

Melihat kekasihnya menangis Jungkook langsung tertawa, kemudian menggunduli rambutnya sendiri menggunakan gunting yang masih ia pegang.

Setelah itu ia membuka bungkus kembang gula, menaruh kembang gula diatas kepalanya dan kekasihnya. Sambil tertawa histeris tidak jelas.

"HAHAHAHAHAHA !!!"

Kebetulan ada tetangga yang mendengar ribut-ribut di rumah Jungkook dan Wyda. Tetangga itu bisa melihat hal-hal ghaib. Dan ternyata Jungkook kerasukan arwah penjual kembang gula yang jadi korban seorang psikopat yang membotaki kepala korban sebelum membunuhnya.

-E.N.D-
🌚

MAU MANDI TAPI SUDAH PERNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang