Batu Bata

2 0 0
                                    

Seperti paling berkuasa setelah memberi seribu bata,

Maka satu titik air biru tak boleh dibiarkan,

Semua harus didengar, diturut, dipuja,

Lantas bagaimana dengan kelopak patah yang sengaja tak sengaja dikopek?

Tak apa, tak masalah

Kelopak patah terkopek-kopek itu bukan apa-apa,

Karena telah memberi batu bata,

Konyolnya lagi, jika air biru tetap turun, jatuh, menggenang diantara batu bata, memohon kasih barang secuil,

Akan ada petir gemuruh kilat menyambar cepat menghentak mengancam runtuh,

Lagi lah, sekopek kelopak itu hancur tak tersisa,

Merangkak tanpa bicara,

Menangis tanpa suara,

Bicara tanpa nada,

Nada tanpa suara,

Yang tertinggal hanya rasa benci

Pada batu bata,

Yang tertinggal hanya dirinya,

Tanpa rasa,

Pun asa.

MAU MANDI TAPI SUDAH PERNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang