Seperti paling berkuasa setelah memberi seribu bata,
Maka satu titik air biru tak boleh dibiarkan,
Semua harus didengar, diturut, dipuja,
Lantas bagaimana dengan kelopak patah yang sengaja tak sengaja dikopek?
Tak apa, tak masalah
Kelopak patah terkopek-kopek itu bukan apa-apa,
Karena telah memberi batu bata,
Konyolnya lagi, jika air biru tetap turun, jatuh, menggenang diantara batu bata, memohon kasih barang secuil,
Akan ada petir gemuruh kilat menyambar cepat menghentak mengancam runtuh,
Lagi lah, sekopek kelopak itu hancur tak tersisa,
Merangkak tanpa bicara,
Menangis tanpa suara,
Bicara tanpa nada,
Nada tanpa suara,
Yang tertinggal hanya rasa benci
Pada batu bata,
Yang tertinggal hanya dirinya,
Tanpa rasa,
Pun asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAU MANDI TAPI SUDAH PERNAH
عشوائي[Mature] Bisa jadi rangkaian diksi. Bisa jadi kumpulan puisi. Bisa jadi deretan fiksi. Bisa jadi buah-buah mimpi. Bisa jadi pilihan lain selain mati. Seperti semua hal bisa jadi. ©VanillaBear2019