Happy Reading, kesayangan . . .
***
Dua hari berlalu sejak pertemuan terakhir Saint dan Zee dirumah sewa Saint. Tepat pukul 8 lewat 45 menit, sebuah mobil HR-V putih terparkir di depan GL Coffee Shop. Terlihat 2 orang pria di dalam mobil.
"Terima kasih, Mean."
"Apapun untukmu, Saintku." Goda Mean
Saint langsung memukul lengan Mean, Mean membuat wajah meringis kesakitan. Jika memiliki waktu, Mean memang selalu mengantar Saint ke tempat Saint bekerja karena kebetulan perjalanan menuju kantor agensi Mean searah dengan tempat kerja Saint. Kalau pulang Saint akan selalu menggunakan kendaraan umum, atau bahkan pergi dan pulang naik kendaraan umum.
Saint dan Mean memang bersahabat dari kecil di daerah asal mereka, Trat. Hingga sekarang mereka juga seakan ditakdirkan mendapatkan pekerjaan di Bangkok, dan memutuskan menyewa rumah bersama. Mean adalah seorang model pemula yang sedang sangat serius merintis karir modelnya hingga terkadang dia tidak pulang karena pemotretan di luar kota.
Saat Saint hendak keluar dari mobil, "sepertinya Bosmu mendahuluimu, Saint," kata Mean sambil melihat ke arah pintu toko.
Saint mengarahkan pandangannya mengikuti arah pandang Mean, terlihat seorang wanita muda cantik dengan rambut terurai sepinggang berjalan memasuki GL Coffee Shop. Wanita itu terlihat sangat sempurna dengan balutan dress hitam polos nan mewah yang semakin memperlihatkan tubuh indahnya.
"Biasanya dia datang agak siang, tapi hari ini mengapa dia datang lebih pagi?" tanya Saint lebih ke dirinya sendiri, dan seketika Saint tersentak kaget, "Ya ampun, Mean. Ms. Chereen datang pagi! Itu bosku, Mean! Aku masuk dulu . . . Terima kasih, Mean." Saint segera turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam Toko.
Langkah Saint terhenti tepat saat pintu kaca Toko tertutup di belakangnya, Saint terkejut karena bukannya langsung masuk ke dalam ruangannya, Ms. Chereen justru berdiri di tengah-tengah toko memandang berkeliling di seluruh sudut toko. Saint memandangi 2 teman baristanya yang telah terlebih dulu tiba dan sedang membersihkan meja bar dan mesin kopi. Salah satu teman Saint segera memberi kode dengan tangannya agar Saint segera masuk ke meja bar dan ikut membersihkan wilayah kerja mereka. Dengan setengah berlari Saint segera menuju meja bar.
Ms. Chereen memang terkenal tegas dan ingin segala sesuatunya sempurna, namun bukan kejam, Ms. Chereen hanya ingin semua pelayanan dan fasilitas untuk para pelanggan GL Coffee Shop maksimal. Saint dan 2 teman baristanya bahkan beberapa cleaning servis toko sangat sungkan dengan Ms. Chereen.
"Saint . . . !" Panggil Ms. Chereen.
Sedikit terkejut, Saint yg sudah hampir sampai di meja bar, menghentikan langkahnya, "Khrab, Ms. Chereen!" Jawab Saint.
"Aku memesan beberapa pot bunga, mungkin siang akan diantarkan kesini. Tolong kamu bantu arahkan pembawa bunganya untuk diletakkan disana dan disana." kata Ms. Chereen sambil menunjuk 2 sudut ruangan toko.
Jadi alasan Ms. Chereen datang lebih awal dan mengamati setiap sudut toko, karena ingin menambah sedikit dekorasi toko.
"Khrab . . . !" Jawab Saint.
"Karena siang aku ada meeting, jadi saat bunga itu datang aku tidak ada di tempat." jelas Ms. Chereen
"Akan saya laksanakan, Ms. Chereen."
Ms. Chereen mengangguk tanda lega lalu berlaku pergi menuju ke ruangannya.
***
Dikantor Perth, Perth baru saja tiba di dalam ruang kerjanya. Diletakkannya tas kerjanya di meja lalu menuju ke salah satu sudut ruangan kerjanya mengambil sebuah penyemprot bunga. Dengan penuh perhatian, disemprotnya setiap daun-daun bunga di dalam ruangannya. Senyuman terukir di bibirnya saat tiba di salah satu bunga kesayangannya, Peace Lily putih, sangat cantik dengan bunga putih yang mekar.

KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
RomancePerth Saint FanFic Perth Tanapon, seorang pria yang terperangkap antara membahagiakan kedua orang tuanya atau kebahagiaannya sendiri. Saint Suppapong, seorang pria dengan trauma mendalam, dan memilih untuk tidak jatuh cinta lagi.