Mae

1.3K 152 14
                                    

Haaaaiiiiii.....

Happy Reading

Sorry for Typo
🤭🤭🤭🙏🙏🙏

***

Didepan pagar rumahnya Saint berdiri terpaku menatap sebuah mobil Honda Civic berwarna White Pearl yang terparkir tepat didepannya.

"Maafkan kami Mr. Saint, namun kami hanya menjalankan tugas mengantarkan mobil ini kepada anda, jika Mr. Saint ingin bertanya atau mengajukan komplein bisa langsung datang ke kantor kami, nama kantor dan alamat, semua telah tertera difile yang ditangan anda."

Dan akhirnya Saint hanya bisa menganggusetelah sejak tadi berdebatan panjang terjadi diantara mereka. Saint memaksa agar diberitahu siapa pengirim mobil itu, namun Saint hanya mendapatkan jawaban bahwa sang pemberi mobil meminta agar idenditasnya dirahasiakan. Bukan tipe Saint yang dengan senang hati menerima pemberian dari orang lain, terlebih ini adalah sebuah mobil.

Saint melangkah memasuki rumah dengan beberapa kertas file 'mobilnya' ditangannya, Namun mata Saint langsung terarah pada Mean yang terduduk di sofa dengan menyembunyikan wajahnya dikedua telapak tangannya. Saint menelan salivanya. Dia sangat tahu perasaan hancur Mean saat ini. Mean benar-benar dibuat kapok dengan perbuatannya sendiri.

Saint melangkah mendekati Mean, lalu duduk disampingnya.

"Mean . . ." Saint mencoba menenangkan Mean dengan mengusap bahu Mean.

"Aku merindukannya, Saint." suara Mean terdengar parau.

Saint hanya terdiam.

"Bantu aku menemuinya, Saint, ku mohon." pinta Mean tiba-tiba sambil menegakkan kepalanya dan memandangi Saint.

Saint tersentak kaget melihat kedua mata Mean yang terlihat bengkak karena tangis, bahkan wajahnya terlihat makin pucat.

"Mean, kamu baik-baik saja? Kamu sakit?" tanya Saint khawatir sambil menyentuh kening Mean dengan tangannya.

Mean hanya menggelengkan kepalanya, "Aku tak peduli apapun Saint, aku hanya ingin menemuinya. Dia menutup semua aksesku padanya. Aku mohon bantu aku, aku yakin kamu tahu dia dimana." Mean benar-benar terlihat menyedihkan.

"Dengan satu syarat Mean, ini yang terakhir kamu menyakitinya. Belajarlah menguasai perilaku burukmu itu. Kalau terjadi lagi, aku sendiri yang akan menghancurkan hidupmu."

Mean mengangguk dengan antusias. "Aku janji . . . ."

Saint benar-benar melihat keyakinan pada diri Mean, "Besok aku akan menemanimu. Hari ini kamu beristirahat saja, tenangkan dirimu."

Saint kembali menepuk punggung Mean memberikan dia kekuatan. Lalu melangkah menuju kamarnya. Dia sendiri berniat akan ke tempat penjualan mobil itu.

Usai berpakaian, Saint membuka map berkas 'mobilnya' itu.

'Perth Image Motorcars'

"Perth???" Saint mengerutkan keningnya, lalu segera mengecek alamatnya, dan Saint semakin yakin ini kantor Perth.

Saint segera mengambil hpnya untuk menghubungi Perth, namun dia menggelengkan kepalanya lalu mengurungkan niatnya.

"Aku akan mengurusnya sendiri."

***

Saint duduk didepan meja bagian CS kantor Perth. Dia sangat berharap Perth tidak melihatnya, Saint sejak dulu lebih menyukai menyelesaikan masalahnya sendiri.

Saint meletakkan semua dokumen dan kunci mobil diatas meja CS itu.

"Aku tidak bisa menerima mobil ini. Jika anda menolak memberitahuku siapa yang memberikannya, aku juga tidak akan memaksa. Sampaikan saja ke si pemberi baik hati itu, aku menolaknya."

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang