BUNNY

1.7K 184 68
                                    

Sorry for typo yah Nong-Nong kesayanganku

happy Reading . . . .

***

3 hari berlalu semenjak pertengkaran Mean dan Plan dan hubungan mereka tidak menjadi lebih baik. Dari Perth, Saint tahu kalau Plan telah berada di kampung halamannya, kanchanaburi. Plan sangat serius untuk menyelesaikan hubungannya dengan Mean.

Saint sedang di meja bar tempat kerjanya saat Ms. Chereen datang menghampirinya.
"Saint."

"Khrab. Ada yang bisa saya bantu, Ms. Chereen?"

"Bagaimana keadaan toko kita beberapa hari ini?"

"Selalu ramai, Ms. Chereen, dan kemarin ada salah satu pelanggan yang bahkan merayakan ulang tahun kekasihnya disini. Sangat meriah dan romantis." Jawab Saint dengan nada lembut

"Syukurlah. Hmm...aku sangat berhutang banyak denganmu dan karyawan lainnya karena sudah bekerja keras."

"Sudah menjadi kewajiban dan kebahagiaan kami untuk menyenangkan pelanggan." Jawab Saint lagi

"Sekali lagi terima kasih, Saint." Kata Ms. Chereen lalu berbalik hendak pergi saat tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran Perth.

"Boleh aku tahu ada urusan apa dengan kekasihku?" Tanya Perth.

Ms. Chereen justru balas menatap Perth.

"Urusan atasan dan karyawannya, Perth Tanapon."

"Jangan terlalu membuat kekasihku lelah," balas Perth.

"Dia sedang hamil anakmu?" Bisik Ms. Chereen menggoda Perth.

Perth menyeringai, "sebentar lagi."

Ms. Chereen menggeleng pasrah dengan perkataan Perth, lalu menuju ruangannya.

"Hai, sayang." Sapa Perth.

"Perth?" Saint terlihat masih kaget dengan kehadiran Perth, seharusnya sekarang Perth berada dikantor.

"Aku sangat merindukanmu, Saint." Kata Perth sambil menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya di atas meja bar.

"Kan tadi pagi baru saja bertemu, Perth. Kamu mengantarku kesini, kan?"

Perth menggeleng protes, "3 jam waktu yang lama jika itu tentang merindukanmu."

Saint menggeleng pasrah, selama telah berpacaran dengan Perth, Perth menjadi semakin manja namun juga protektif padanya.

"Aku sedang bekerja, Perth. Ms. Chereen bisa memecatku kalau aku bekerja tidak serius."

"Justru bagus, kamu bisa menemaniku dirumah dan dikantor seharian." Kata Perth dengan mata bersinar.

Tidak ada alasan yang bisa mengalahkan pola pikir Perth Tanapon. Dan lagi-lagi Saint mengalah, sebenarnya sangat ingin memprotes Perth lagi namun dia sedang bekerja.

"Kekasihku Perth. Aku akan memberikanmu sebotol air mineral dan Croissant Bread, dan kamu bisa duduk dikursi di depan itu." Kata Saint sambil menunjuk kursi yang tak jauh dari meja bar tempat Saint bekerja, ini cara paling aman agar Saint dapat bekerja tanpa diganggu oleh Perth.

Perth memandangi meja yang Saint tunjukkan lalu kembali memandangi Saint. seakan mengukur jarak duduknya dengan Saint. Meskipun sedikit menggerutu, Perth akhirnya melangkah menuju kursi itu. Saint tersenyum gemas melihat Perth.

Dan jadilah Saint bekerja sambil diawasi mata tajam Perth Tanapon, terutama saat Saint saling sapa dengan para pelanggan baik laki-laki maupun perempuan. Harus Perth akui kekasihnya itu memang sangat menarik perhatian siapa saja, cantik dan ramah, terlebih saat dia tersenyum.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang