🔞24HOURS🔞

356 22 2
                                    

Kamar tidur Perth.

Pagi hari.

Saint perlahan membuka matanya, mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan dengan cahaya disekitanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah Perth yang menatapnya sambil tersenyum.

"Selamat pagi sayangku."

Saint tersenyum, "Selamat pagi, sayang." balas Saint dengan suara serak.

Perth membelai lembut pipi Saint. "Bangun dan mandi yah, lalu kita sarapan bersama." kata Perth lalu mengecup kening Saint.

Mendengar kata "sarapan" membuat Saint langsung menoleh ke jam dinding kamar Perth, pukul setengah 8 pagi.

"Kenapa tidak membangunkanku Perth!" seru Saint yang langsung bangun dan turun dari tempat tidur.

"Sayang . . . " panggil Perth yang masih berada di tempat tidur.

"Kenapa masih disitu Perth, sudah setengah 8! Perth mandi duluan, aku akan menyiapkan sarapan dulu. Roti bakar dan banana smoothies, tidak apa-apa kan?"

"Saint . . . " panggil Perth lagi sambil tersenyum dengan kegaduhan dan kepanikan kekasihnya itu di pagi hari.

Namun Saint tak menjawab lagi, dia telah melangkah menuju pintu kamar dan tak lama menghilang di balik pintu. Perth membuang napas menahan gemas lalu segera menyusul Saint menuju meja makan yang menyatu dengan dapur.

Perth seketika tersenyum saat mendapati Saint berdiri menghadap meja makan memandangi meja makan yang telah berisi 2 piring egg sandwich, secangkir kopi dan tentu saja segelas air mineral untuk Perth.

Perth mendekati Saint lalu memeluknya dari belakang. Mengecup tengkuk Saint lalu mengecup pipi Saint sedang kedua tangannya melingkar dipinggang Saint, memeluk Saint.

Saint membuang napas kesal, mempoutkan bibir merah mudanya. "Lain kali bangunkan aku, Perth."

Perth tersenyum, lalu memutar tubuh Saint hingga mereka kini saling berhadapan, menarik pinggang Saint hingga tubuh mereka saling bersentuhan, "Aku benar-benar tak tega membangunkan kesayanganku ini dari tidur lelapnya."

"Tapi kan . . . " Saint tak dapat melanjutkan kalimatnya lagi saat Perth mengecup bibirnya.

"Peeerrrth . . ." protes Saint namun Perth kembali mengecup bibirnya, bahkan berulang kali.

"Mandilah sayang, sebelum aku menjadikanmu sarapanku." bisik Perth.

Saint memukul lembut dada Perth lalu segera meloloskan diri dari pelukan Perth menuju kamar mandi di dalam kamar Perth. Sedang Perth berdiri memandangi kepergian Saint sambil mengelus dadanya sambil tersenyum.

***

Pukul setengah 4 sore, Perth memarkirkan mobilnya di parkiran depan gedung GL Coffee Shop. Tepat saat Perth keluar dari mobil, mobil Chereen pun terparkir di samping mobil Perth, dan tak lama Chereen pun keluar dari mobil dan segera tersenyum pada Perth.

"Menjemput Saint?" tanya Chereen

Perth melangkah mendekati Chereen, "Iya. Dan kamu? Bukankah seharusnya sudah jam pulang?"

Chereen tersenyum "Ada yang terlupa ... oh iya, aku dengar kalian sudah tinggal bersama? Selamat yah. Bagaimana rasanya tinggal bersama?" Goda Chereen

"Sempurna." jawab Perth dengan mata bersinar.

Chereen tersenyum, "Aku tahu Saint memang yang terbaik."

Mereka pun melangkah bersama memasuki GL Coffee shop. Dan terlihat Saint masih merapikan meja barnya.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang