8 bulan berlalu . . .
Seorang wanita sedang duduk menikmati secangkir kopi di sebuah coffee shop. Kemeja putih polos dipadukan dengan blazer hitam, serta celana panjang kain coklat dan highheels menunjukkan wanita tersebut adalah wanita karir dengan kepercayaan diri yang tinggi namun tetap cantik natural. Sesekali dia memandang layar hpnya dengan wajah serius.
Dihadapannya duduk seorang pria dengan setelan jas biru langit dipadu dengan dalaman kemeja putih, juga sibuk dengan layar hpnya.
"Aku sudah kirimkan file desainnya yah."
Pria itu mengangguk, "yup, thanks, aku sudah menerimanya. Dan sepertinya aku setuju."
Wanita itu tersenyum, "diperhatikan dengan baik dulu, Perth."
Perth meletakkan hpnya dan menatap wanita itu, "Aku percaya dengan pilihanmu Ayuka, selera kita sama, jadi aku yakin desain itu juga pasti bagus dan aku suka."
Ayuka pun turut meletakkan ipadnya, "terima kasih telah memberiku kepercayaan."
Keduanya pun memandang berkeliling, mengamati suasana coffee shop yang asri bertema natural.
"Ini salah satu tempat ngopi favoritku. Tempatnya nyaman dan rasa kopinya juga luar biasa. Pemiliknya juga sangat ramah."
Perth memandang ke meja bar, ke seorang pria yang sedang sibuk membuat pesanan kopi untuk pelanggan lainnya.
"Bukan dia, mmm....sepertinya dia belum datang. Itu asistennya."
Perth mengangguk, diraihnya air mineral miliknya dan meminumnya.
"2 minggu aku disini dan kamu baru mengajakku ke tempat nyaman seperti ini." Canda Perth
Ayuka tersenyum, "kita kan sibuk mengurus segala sesuatunya, kan kita selalu bersama."
Perth tersenyum, "aku bercanda. Aku hanya kagum dengan coffee shop ini. Sangat nyaman."
"Dan aku tahu kamu juga suka tanaman, makanya aku sangat yakin kamu akan suka dengan coffee shop ini, yah meskipun kamu tak menikmati kopinya." Goda Ayuka
Perth tersenyum, "air mineral cukup untukku."
"Selamat pagi Ms. Ayuka, sepertinya anda pelanggan pertama." Sapa seorang pria dari belakang Perth. Perth duduk membelakangi pintu masuk.
"Oh hai, selamat pagi. Sedang ingin menikmati suasana toko mu, dan kopi tentunya."
Perth terdiam tak bergerak.
"Dan rupanya penyuka suasana tokomu ini bertambah." Seru Ayuka sambil menoleh ke arah Perth.
"Sungguh, terima kasih kalau begitu."
"Heeiii...kamu ingin berkenalan kan dengan pemilik toko ini?" Tanya Ayuka pada Perth, namun seketika tersadar dengan perubahan raut wajah Perth yang menjadi sangat tegang.
"Aku lupa kalau ada janji dengan seseorang, aku harus segera kembali ke kantor." Ucap Perth
Pria di belakang Perth, diam mematung.
Tanpa menunggu jawaban dari Ayuka, Perth segera berdiri, dan membalik badannya, posisi ini membuatnya saling berhadapan dengan pemilik toko.
Mata mereka bertemu.
Keduanya saling pandang dan terdiam untuk beberapa saat.
"Kalian saling kenal?" Tanya Ayuka yang heran dengan tingkah kedua pria itu.
"Tidak Ayuka, aku sama sekali belum pernah mengenalnya." Jawab Perth dengan masih memandang pemilik toko.
"Namanya Saint . . . " Ayuka mencoba mengenalkan
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
RomansaPerth Saint FanFic Perth Tanapon, seorang pria yang terperangkap antara membahagiakan kedua orang tuanya atau kebahagiaannya sendiri. Saint Suppapong, seorang pria dengan trauma mendalam, dan memilih untuk tidak jatuh cinta lagi.