HARD TO SAY

990 139 81
                                        

Happy Reading......

***

Pukul 7 malam....
Diparkiran sebuah restoran.....

Perth dan Saint masih berada di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perth dan Saint masih berada di dalam mobil. Saint memandangi Perth lalu memandangi restoran di depan mereka. Dilakukannya beberapa kali.

"Aku rasa kamu beberapa hari ini telah banyak mengeluarkan uang, Perth. Kita bisa makan di restoran biasa saja. Bahkan dirumah ku pun, aku bisa memasak untuk kita makan malam bersama." Protes Saint

Perth memandangi Saint, "Sebenarnya ini acara makan malam bersama Mommy dan beberapa sahabatnya, karena lusa Mommy sudah harus kembali ke New York."

Mata Saint tak berkedip menatap Perth, bahkan napasnya tertahan.

"Saint? Sayang?" Panggil Perth karena melihat perubahan Saint.

"Haruskah aku ikut?" Tanya Saint ragu.

Perth tersenyum lalu mengelus pipi Saint. "Kamu harus ikut, karena kamu adalah bagian dari diriku. Lagipula, Mommy kan telah mulai membuka hatinya dengan hubungan kita kan? Bahkan mengajakmu belanja bersama beberapa waktu lalu."

Saint terdiam, bayangan saat Mommy dan dirinya berbelanja bersama, teringat dengan semua perkataan Mommy padanya.

Saint perlahan tertunduk dan memandangi cincin pengikat dirinya dan Perth. Saint menguatkan hatinya. Meskipun terasa sangat berat. Tapi dia juga telah mengambil keputusan berjuang bersama Perth.

"Tenanglah sayang, aku akan selalu ada disampingmu. Semua yang datang juga kamu telah mengenalnya, Orang tua Can bersama Can, lalu Chereen bersama Ibunya."

Dan Saint kembali tersentak kaget, "Sebanyak itu?"

Namun Perth kembali dibuat tersenyum, "Ada apa sayang?" tanya Perth dengan menatap Saint dengan tatapan penuh kasih sayang.

Saint benar-benar bingung harus menjawab apa.

Perth menarik napas dalam, "Baiklah, kalau kamu tak merasa nyaman, kita batalkan saja, kita makan malam ditempat lain saja, aku akan menghubungi Mommy meminta maaf."

"Jangan Perth . . . jangan . . . " jawab Saint secepat mungkin, "Mana mungkin kamu membatalkannya, ku mohon jangan. Baiklah, kita masuk. Maafkan aku yang membuatmu jadi bingung. Aku hanya tidak percaya diri."

Perth menarik kedua tangan Saint dan menggenggamnya, "Aku bersamamu, sayang."

Saint menarik napas dalam, lalu perlahan mengangguk.

.

.

.

Memasuki ruang VIP restoran, jantung Saint berdetak tak karuan, saat melihat semua orang telah duduk mengitari meja makan, sepertinya memang tinggal menunggu Perth dan "mungkin" dirinya. Terlihat kedua orang tua Plan, bersama Plan bahkan Mean pun ada. Lalu Chereen bersama ibunya. Dan terakhir mata Saint terpaku pada Mommy Perth yang menatapnya dengan tatapan tak percaya.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang