MINE

1.5K 159 56
                                    

Kangen kamu, kamu, dan kamu😘😘😘😘

Semoga semua terus sehat dan tetap semangat jalanin WFH nya.

Happy Reading dan lagi-lagi maap untuk typo yaaah🤭🙏

***

Saint baru saja menyelesaikan sarapannya saat Mean memasuki rumah usai mengantarkan Plan ke kantor. Hari ini Saint shift sore hingga dia masih punya cukup waktu untuk bersantai. Kekasihnya yang rewel pun telah berada di kantor, dan pasti telah mulai bekerja karena tak ada lagi chat LINE yang masuk ke hp Saint.

"Maemu menghubungiku." kata Mean sambil mengambil gelas berisi air putih dari tangan Saint lalu meminumnya.

"Sarapan lah Mean, aku membuat omelette pagi ini." kata Saint yang terlihat jelas menghindari pembicaraan dari Mean.

"Dia ingin bertemu denganmu."

"Katakan padanya aku tidak ada waktu, Mean." jawab Saint sambil melangkah ke ruang tengah lalu menyamankan duduknya disofa lalu memutar tv.

Mean pun mengikuti Saint, lalu duduk disampingnya.

"Mengapa kamu tidak mengatakannya sendiri. Aku bukan penghubung kalian."

Saint langsung memandangi Mean, kaget dengan jawaban Mean. Sebelumnya Mean tak pernah berbicara setegas ini tentang hubungannya dengan orang tuanya.

"Ada apa denganmu, Mean?"

"Saint, mau sampai kapan kamu akan seperti ini?"

Saing menggelengkan kepalanya lalu kembali mengarahkan pandangannya pada siaran tv didepannya, "Aku tidak paham apa yang kamu bicarakan, Mean."

"Panikmu telah hilang kan Saint? Kamu telah sembuh."

Tak ada respon dari Saint, pandangannya masih lurus pada siaran tv.

"Saint . . ." panggil Mean.

Saint membuang napas berat, "Mean aku ingin menikmati sedikit waktu istirahatku ini." lagi-lagi Saint mencoba menghindari Mean.

"Aku hanya tidak ingin sahabatku terus menerus hidup dengan tidak berkomunikasi sama sekali dengan orang tuanya. Kamu bukan yatim piatu, Saint."

Saint mulai tak tahan.

Ada apa dengan Mean pagi ini?

Saint mematikan tv lalu bangkit berdiri, hendak ke kamarnya.

"Lagi-lagi kamu menghindarinya, Saint."

"Aku tidak menghindar, Mean. Hanya saja itu hal yang tak penting. Aku mau ke kamar saja."

"Duduklah, Saint."

Saint membuang napas kesal, lalu kembali duduk.

"Mengapa kamu tidak mulai membuka hatimu untuk perlahan melupakan semua hal buruk di masa lalumu, tentang Mae dan Phomu. Apa kamu tidak merindukan mereka? Tuhan sudah membalas semua sakitmu dimasa lalu dengan memberikan Perth dihidupmu."

"Mean, pembahasan ini sudah terlalu jauh."

Mean mengangguk, "Baiklah. Tapi aku mohon pikirkanlah setiap perkataanku. Tidak ada gunanya lagi kamu mengeraskan hatimu, Saint. Semua telah berlalu, bahkan hidupmu telah sangat bahagia sekarang." Mean menepuk bahu Saint memberinya semangat lalu bangkit berdiri hendak menuju kamarnya.

"Mean . . . " panggil Saint lalu ikut bangkit berdiri dan mendekati Mean.

Mean menoleh pada Saint.

"Boleh aku memelukmu." suara Saint terdengar bergetar.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang