Saint Suppapong . . .kekasihku!!

1.2K 142 50
                                    

Apa kabar? Semoga seninnya dijalani dengan luar biasa🙏🙏🙏

Selalu tetap jaga kesehatan yaahh semua kesayanganku

Happy Reading dan selalu sorry for typo🤭🤭🙏🙏🙏

🖤❤

***

Pukul 8 pagi dan Saint masih tertidur pulas, selimut menutupi hingga batas lehernya.

Sebuah kecupan mengenai keningnya, bersamaan dengan belaian lembut di rambutnya.

Perth dengan setelan jasnya, duduk ditepi tempat tidur, disamping Saint, memandangi kekasihnya itu sambil tersenyum. Tak pernah dia berhenti memuja keindahan Saint. Sekarang dia semakin paham mengapa Zee begitu sulitnya melupakan Saint.

Perth menyentuh hidung mancung Saint, lalu bibir Saint yang pagi ini lebih berisi, dan itu membuat senyuman Perth semakin melebar.
Mengingat kembali permainan hebat mereka semalam.

Saint mulai bergerak terganggu dengan sentuhan Perth. Sedikit dia bergumam protes.

"Sayang . . . " kata Perth dengan sangat lembut mencoba membangunkan Saint, sambil mengelus kepala Saint.

Saint perlahan membuka matanya, mengedipkan beberapa kali, dan Perth hanya bisa terdiam menahan gemas.

"Perth?" Wajah Saint terlihat kaget, "kenapa sudah menjemputku?"

Perth terdiam.

Dan mata Saint segera menyadari sekelilingnya, yang jelas bukan kamarnya.

Saint tersenyum malu, bahkan semakin malu karena dia tidur dengan hanya boxer pendek setelah sangat kelelahan melayani kekasih mesumnya itu.

Perth kembali menunduk mencium kening Saint. "Cantiknya."

"Perth, sudah mau ke kantor?"

Perth mengangguk, "aku ada pertemuan dengan klien pagi ini." jawab Perth dengan wajah tak bersemangat, "padahal aku masih ingin memelukmu."

Saint hanya bisa tersenyum.

"Aku sudah menghubungi calon ibu mertuaku, mengundangnya makan siang sebentar? pukul setengah 1 aku akan menjemputmu yah."

"Calon ibu mertua? Maeku?"

Perth mengangguk.

"Sangat percaya diri."

Dan Perth dengan gerakan tiba-tiba, menyesap dengan rakus seluruh leher Saint, membuat Saint bergerak gelisah karena geli.

"Sayang, hentikan . . . . geliiii . . . Perth . . . . " Saint berusaha melepaskan diri dari Perth namun Perth masih terus bermain dengan leher Saint.

Dengan sisa tawa dibibirnya, Saint kini menatap wajah Perth yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Tentu saja aku percaya diri akan menjadi menantu Mae Nuk, bunny. Kalau pun kamu menolak, akan ku paksa, bahkan aku akan menculikmu dan menyekapmu."

Saint menangkup pipi Perth dengan kedua tangannya, "Aku mencintaimu, Perth Tanapon."

Perth mengecup bibir Saint. "Aku lebih mencintaimu. . . . . Bunny . . . .?"

"Hmm . . .?"

Dan Perth langsung menjatuhkan kepalanya ke dada Saint, "Aku tak ingin ke kantor."

Saint dibuat tertawa oleh tingkah menggemaskan Perth, "Kamu harus bekerja, sayang. Aku tidak suka punya kekasih yang bermalas-malasan."

Perth membuang napas berat lalu segera bangun, "Baiklah. Tapi kita sarapan bersama dulu yah?"

Saint tentu saja menuruti keinginan kekasihnya itu. Perth membawa sarapan mereka ke tempat tidur beralaskan meja kecil. Dengan masih menahan sedikit perih di bottomnya, Saint mencoba menyamankan duduknya.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang