Perth Saint FanFic
Perth Tanapon, seorang pria yang terperangkap antara membahagiakan kedua orang tuanya atau kebahagiaannya sendiri.
Saint Suppapong, seorang pria dengan trauma mendalam, dan memilih untuk tidak jatuh cinta lagi.
Perth hendak memasuki pintu utama kantornya saat mobil Mean memasuki halaman kantor dan berhenti tak jauh dari Perth berdiri. Perth menoleh dan tampak Mean keluar dari mobil lalu memutari mobil dan membuka pintu mobil disisi lainnya, lalu tampak Plan yang keluar dari mobil itu.
Perth tersenyum bahkan hampir tertawa, melihat pemandangan itu. Inilah pertama kalinya Perth melihat Mean mengantar Plan ke kantor.
Mean lalu melambaikan tangannya pada Perth hendak pamit, lalu sejenak mengelus kepala Plan dengan lembut dan segera pergi dengan mobilnya.
Plan dengan wajah datarnya berjalan ke arah Perth, lebih tepatnya ke arah pintu masuk.
"Apa yang kamu senyumkan, Perth?"
"Aku senang akhirnya kamu tak perlu berlelah lagi menyetir ke kantor. Mean sangat manis." ujar Perth dengan wajah yang dibuat imut.
Plan menatap tajam pada Perth, "Hentikan, Perth, sebelum aku menghajarmu di depan karyawanmu." lalu Plan berlalu pergi.
Namun Perth segera mengejarnya dan merangkul Plan dan bersama melangkah menuju ruangan mereka.
.
.
.
"Perth?" panggil Plan saat telah tiba di depan ruangan Plan.
Perth yang hendak melangkah menuju ruangannya segera menoleh pada Plan, "Tentang Mean . . . ."
Perth segera melangkah mendekati Plan lalu menepuk lembut pundaknya, "Dia orang baik, Plan. Saint juga sudah cerita banyak tentang Mean padaku, tentu saja aku mencari tahu informasi tentang calon iparku. Lagipula kalian saling mencintai dan itu cukup. Tapi kalau kamu ingin mendengar sendiri penjelasannya dari Saint kamu bisa bertanya padanya langsung."
"Cukup darimu saja, lagipula kamu tidak akan rela aku berlama-lama meminjam kekasihmu itu untuk saling bercerita."
"Aku rela, kan aku juga pasti akan ada disitu."
Plan menggelengkan kepalanya pasrah. "Masuklah keruanganmu Perth. Melihatmu membuat leherku tegang. Ada beberapa berkas pengiriman mobil yang akan diantarkan kepadamu."
"Yes, Mrs. Mean."
Kalau saja bukan dikantor bisa dipastikan Perth akan langsung mendapat tendangan dari Plan.
***
Pukul satu siang di ruang rapat kantor Perth.
Rapat telah selesai dan semua peserta rapat pun kembali ke ruang kerja mereka masing-masing, tinggal Plan dan juga Perth yang masih belum juga beranjak pergi.
Sebuah pesan LINE masuk ke hp Perth dan Perth segera membukanya dan seketika tak dapat menyembunyikan senyum lebarnya. Dan tak lama senyumnya berubah jadi cemberut, bagai anak kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.