🔞TRUST🔞

1K 117 17
                                        

Be careful🤭🔞🔞🔞

Happy Reading

**

Mean dan Plan sedang berada di ruang tengah menonton tv dengan menikmati pizza, saat Saint yang disusul dengan Perth memasuki rumah.

Langkah Saint seketika terhenti saat melihat mereka.

"Hai, Saint." Sapa Plan yang duduk disamping Mean.

"Can?" seru Perth yang kini telah berada disamping Saint.

"Pizza party yang tidak direncanakan, Mean yang traktir." seru Plan.

"Kalian harus bergabung, sangat jarang kita bisa berkumpul seperti ini." ajak Mean.

Saint terlihat berpikir, moodnya sedang sangat tak baik dengan kejadian Perth memintanya untuk menikah tadi. "Aku sedikit lelah, mungkin aku akan dikamar saja, maafkan aku."

Tentu saja Saint seketika menjadi pusat perhatian, tidak biasanya Saint akan menolak.

Namun tanpa menunggu lama lagi, Saint segera menaiki tangga menuju kamarnya.

Pandangan mereka pun serempak beralih pada Perth. Wajah mereka menyiratkan satu pertanyaan, "ada apa?"

"Aku akan segera kembali." hanya kalimat ini yang diucapkan Perth lalu segera menyusul Saint ke kamarnya.

.

.

.

Dikamar Saint

"Saint . . ." panggil Perth.

Saint menoleh dengan malas ke Perth, moodnya benar-benar sedang dalam kondisi buruk.

"Aku minta maaf kalau telah mengejutkanmu dengan tiba-tiba memintamu menikah denganku. Tapi aku sungguh-sungguh mengatakannya." kata Perth dengan tatapan yang dalam pada Saint.

Saint terdiam lalu menarik napas dalam.

Perth mendekati Saint, lalu menatap wajah Saint, sedang Saint sebisa mungkin menghindari tatapan Saint.

"Bunny, lihat aku!" pinta Perth.

Saint tak menghiraukan.

"Saint Suppapong, lihat aku!" perintah Perth.

Dan akhirnya Saint mengalah, dan perlahan menatap wajah Perth.

"Katakan ada apa? Kamu belum siap menikah denganku? atau kamu memang tidak ingin menikah denganku?" kali ini Perth bertanya dengan sangat serius, mengintimidasi Saint.

"Perth . . . aku . . . " Saint masih terus terlihat menghindari pertanyaan Perth.

"Katakan, Saint."

"Aku sudah pernah bilang, masa depan tidak ada yang tahu, bisa saja nanti kita tidak akan bersama . . ." suara Saint terdengar melemah.

"Kamu tidak ingin menikah denganku? Itu yang ingin kamu katakan."

Saint terunduk, menggigit bibir bawahnya menahan gejolak hatinya. Betapa ingin dia berteriak sekeras-kerasnya untuk bersama dengan Perth selamanya, namun semua perkataan Mommy terasa sangat masuk akal baginya.

"Saint . . ." panggil Perth lagi.

Perlahan Saint mengangguk.

Napas Perth tertahan, namun dia masih ingin mendengar kalimat langsung dari Saint.

"Katakan . . ."

"Aku tidak ingin menikah dengan Perth." suara Saint bergetar, dengan mata berkaca-kaca menatap Perth.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang