Perisai Ceklis Mature

1K 31 0
                                    

Written by alizarinlake

Mata Regina mendelik kala menatap layar gawai canggihnya terus membunyikan pemberitahuan dari Wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Regina mendelik kala menatap layar gawai canggihnya terus membunyikan pemberitahuan dari Wattpad. Bagaimana tidak, ratusan respons sebagian besar malah menyudutkan komplainnya. Kelakar sarkastis turut membombardir kolom komentar inline di bab cerita berjudul: Karya Gue Dihapus Ambassador Indonesia Sialan!

Meski sebagian sudah di-mute, mereka terus bermunculan seperti wabah virus atau jelangkung. Komentar-komentar itu bahkan sama sekali tidak memberi pencerahan.

“Apaan sih, mereka ini!?”

Regina terus menggulirkan puluhan komentar menggalau. Makin ruwet dan buntu. Mereka ikut-ikutan curhat dan bertanya pada dirinya, kenapa cerita mereka juga ada yang hilang tanpa ada pemberitahuan dari pihak Wattpad. Wanita semampai itu tidak butuh curhatan demikian. Yang ia butuhkan sekarang adalah bagaimana agar Lucas dan Vanessa kesayangannya kembali!

“Loe kira yang apes di sini cuma kalian! Mana gue tahulah!”

Di samping itu komentar menusuk seperti mencari celah kesalahan, mereka memojokkan dosa-dosanya yang dikaitkan cerita amoralnya. Mendadak banyak ahli agama yang membawa dalil keyakinannya masing-masing. Tak jarang pula, malah menjadi ajang promosi karya pribadi. Bahkan ada yang berani terang-terangan menyebar nomor WhatsApp personal untuk berkenalan. Mengesalkan! Tidak tahu diri! Tak sadar tempat!

Di mana sih, pembaca setianya yang selalu mengelu-elukan karyanya? Mereka seolah tenggelam dalam pusaran segitiga bermuda.

Saat Regina mulai menyerah menyahuti mereka, sebuah notifikasi yang baru saja muncul di layar kunci gawainya seketika menyedot atensi perempuan bergincu persik itu.

Seorang pengguna akun asing akhirnya menuangkan tanggapan. Tentu saja Regina hafal pembaca mana yang kerap berinteraksi dengannya. Baik mereka memuji atau menggunjing.

Buru-buru jemari lentiknya mengusap layar sentuh. Ia bergulir langsung ke TKP.

Serta-merta napasnya tercekat ketika membaca komentar paling baru itu, yang seolah notifikasi bisingnya mendadak hening

Serta-merta napasnya tercekat ketika membaca komentar paling baru itu, yang seolah notifikasi bisingnya mendadak hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flirting My Boyfriend's Dad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang