35 - Hot Gossip

418 14 2
                                    


Vita berjalan bolak-balik di ruang tamu. wajahnya merah padam. Beraninya pria itu berkata macam-macam tentang anak mereka! Sudah dulu berkhianat, sekarang malah sok tahu tentang kondisi anak mereka. Lagi pula, dia tidak berhak mencampuri urusannya. Luna adalah anaknya. bajingan itu tak sedikitpun layak menilai bagaimana caranya membesarkan Luna sendirian.

Vita berusaha tak ambil pusing dengan kedatangan mantan suaminya itu. Kini ia kembali terfokus pada Wattpad-nya. Karya kelimanya sudah mencapai 10 juta view. Saatnya mempersiapkan cerita keenam yang tentu saja tak kalah cetar!

Decathect

Judul yang cukup pasaran di wattpad, tapi dirasa cukup mewakili kisahnya tentang pasangan beda usia yang tak bisa saling melepaskan barang kenangan mereka, meski keduanya harus terpisah akibat desakan keluarga.

Vita menyunggingkan senyum kemenangan. Selenophile—nama fans pendukungnya—pasti akan rela menggelontorkan uang demi membeli buku terbarunya itu. Romantis, baper, dan membius.

Masa depan Luna akan cerah. Masalah ekonomi bukan lagi jadi penghalang anak gadisnya meraih cita-cita. Luna akan mendapat sekolah terbaik, juga makanan yang lezat. Mereka tak perlu lagi sesekali harus berhemat dengan makan mi instan atau nasi dengan sambal bawang saja. 

Vita ingin Luna selalu makan makanan bergizi. Salmon panggang, steak daging, sup krim asparagus, atau menu lain yang mahal dan lezat. Vita akan memberikan yang terbaik bagi anak semata wayangnya. Ia akan membuktikan pada bajingan itu, bahwa Luna akan tumbuh dengan baik meski tanpa bantuan uang ayah kandungnya.

Suara bel rumah terdengar. Vita bergegas menutup aplikasi Wattpad-nya dan menyambut kepulangan Luna yang terlambat. Ini bukan waktunya Vita kesal. Ia harus bersikap baik agar Luna tak makin membencinya.

"Pulangnya malam amat, habis dari mana? Makan siangnya gimana? Malam udah makan? Mau makan malam bareng Mama?" Vita tersenyum yang diselingi rona wajah kecemasan seorang Ibu ketika mengetahui Luna-nya pulang melewati batas waktu seperti biasanya. Ia pun rindu bercengkerama dengan Luna. Mendengar gadis itu bercerita tentang temannya yang menyebalkan, juga pelajaran yang memusingkan. Kadang mereka menertawakan hal-hal remeh di sekolah bersama. Ia ingin sekali mengobrol hari ini.

"Luna udah makan, Bu. Permisi." Tanpa memberikan Vita kesempatan bicara, Luna bergegas meninggalkan ibunya yang masih memandang gamang.

" Tanpa memberikan Vita kesempatan bicara, Luna bergegas meninggalkan ibunya yang masih memandang gamang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mood Vita terjun bebas. Kenapa lagi Luna? Vita merasa Luna menjauhinya sejak dirinya justru sukses menjadi ratu romance di Wattpad. Kenapa tidak bisa kebahagiaan hadir sekaligus dengan sempurna dalam hidupnya? 

Ah, sudahlah, lebih baik dia membeli es krim di warung ujung gang untuk mendinginkan kepalanya yang tampaknya mulai berasap. Vita menyambar dompet dan segera melangkah keluar. 

Terik matahari main membuatkan gerah. Dia akan membeli banyak es krim sekaligus agar bisa pesta es sekalian. Siapa tahu Luna mau bergabung dan kembali mengobrol seperti biasa. Ya … itu ide bagus. 

Flirting My Boyfriend's Dad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang