SKAKMAT

1.2K 102 6
                                    

Happy reading ☺️
Jangan lupa vote 💚
___________________________________________

"Eh? Ke kantin nggak?" tanya Melyn semangat.

"Gue tau lo semangat kaya gini pasti mau ketemu cogan dikantin," tebak Otha yang sudah pasti bener.

"Ah! si Otha tau aja," jawab Melyn disertai cengiran.

Otha hanya menatap malas kearah melyn. Dasar mata keranjang. "Nini mau ke kantin nggak," tanya Ria sambil memasukan buku tulis nya ke dalam tas


"Kalian duluan aja, gue masih harus ke ruang guru ada urusan sebentar," jawab Nini sambil membereskan buku-bukunya.

"Oke, kita tunggu di kantin yah."

"Sip."

:-):-)

"Kalian semua gak kasihan apa sama si Enal," tanya Tom.

Saat ini keempat most wanted ini menjadi pusat perhatian siswa-siswi di koridor maupun di lapangan basket.

Bukan karena sengaja, mereka memang kesini karena mau melihat Enal yang sedang dihukum pak Santoso berlari keliling lapangan basket, karena kejadian di kelas tadi.

"Seharusnya lo juga disana sama-sama ama Enal, Tom," ucap Dandi.

"Harusnya aku yang disana....."

"Lo nyanyi?" tanya Arya.

"Yaiyalah masa gue pidato, gak denger ini bernada?"

"Temen lo dihukum sendirian padahal tadi lu sama yang lain juga ngikut bikin ribut dikelas dan sekarang lo malah nyanyi? Dimana letak kemanusiaan lo Tom," sergah Reza.

"Ah salah mulu gue dimata lo, adek TERNISTAKAN," jawab Tom masih saja bercanda.

"Kayanya Enal ada untungnya dihukum." Arya buka suara.

"Maksud lo?" tanya mereka bertiga serentak.

"Lihat kelakuan ajaib temen lo," tunjuk Arya menggunakan dagunya. Mereka bertiga pun mengikuti arah yang di tunjuk Arya.

Dan yang benar saja, tampak Enal yang masih saja modus kepada adik kelas yang kebetulan sedang ada jam olahraga saat itu.

"Ini yang gue salut dari Enal," sambung Reza.

"Maksudnya?"

"Memanfaaatkan kesempatan dalam keadaan apapun."

"Anjir bener-bener," ucap mereka bertiga mengiyakan sambil melihat enal yang sedang asyik menggangu adik kelas walaupun sedang dihukum.

Horas Enal !!!!!!

:-):-):-)

Setelah keluar dari ruang guru, Nini langsung pergi menuju kantin.
Ketika melewati kelas XI IPS 5 tiba-tiba saja, "Eh? Ada si cewek aneh," ucap Cindi. Salah satu musuh Nini and the gengs.


Nini tidak menggubris perkataan Cindy. Hanya membuang waktu jika meladeni perempuan tidak jelas seperti dia.

SECRET (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang