SECRET (Sudah Terbit)

AMPLOP COKLAT

Happy reading🙂
Jangan lupa di vote yah 💚

Kita sama
Sama-sama punya masalah

___________________________________________

From:Nini

Reza, aku butuh kamu sekarang. Dia datang.

Reza membelakan mata ketika membaca pesan yang dikirimkan Nini untuk nya. Dengan perasaan khawatir Reza menyalakan mesin motornya lalu secepat kilat meninggalkan tempat itu.

:-):-):-):-)

Sudah hampir 5 hari Nini tinggal berdua dengan Bi ijah. Sepi sudah pasti, tapi sudah biasa untuk seorang Nini Paramita Wijaya hidup tanpa sodara atau pun sodara kandung cuma hidup bersama kedua orang tuanya dan juga asisten rumah tangga.

Sekarang Nini duduk di balkon kamarnya dengan secangkir coklat panas. Pikirannya kini sedikit tenang, semenjak kehadiran Reza Ramdhan di kehidupannya membuat dia merasa sangat terlindungi. Merasa di jaga dan di istimewakan. Tanpa sadar Nini tersenyum sambil mengingat bagaimana Reza begitu perhatian padanya. Sangat hangat dan nyaman.

Hingga suatu suara lemparan batu kecil ke arah jendela kamar membuat perhatiannya teralih. Dengan hati-hati Nini membuka jendela kamarnya untuk memastikan siapa yang sudah melempar jendela kamarnya malam-malam begini . Walaupun masih jam 7 lewat ,tetap saja itu tidak sopan.

Nini terkejut dengan apa yang di lihatnya. Laki-laki dengan seringai di senyumnya mampu membuat bulu kuduk Nini meremang. Takut dan cemas menjadi satu. Untuk apa dia datang ? Mengapa disaat pikiran dan jiwanya sudah tenang. Nini hanya diam mematung sambil memperhatikan apa yang akan laki-laki itu lakukan.

Laki-laki itu mengeluarkan Handphone miliknya lalu memperlihatkan kepada Nini sebuah video. Seketika itu juga tubuh Nini menjadi lemas, dadanya sesak. Video itu. Mengapa dia masih menyimpannya?.

Dengan sisa tenaga, Nini mengambil handphonenya untuk menghubungi Reza.

To: Reza

Reza, aku butuh kamu sekarang . Dia datang.

Nini kemudian kembali melihat ke arah luar jendela kamarnya, laki-laki itu masih setia berdiri di tempat itu sambil menatap ke arah Nini. Kali ini tatapannya berbeda dengan tatapannya yang tadi.

Lebih dalam dan seperti mengisyaratkan sesuatu. Tapi Nini tak peduli, dia hanya ingin Reza cepat-cepat datang dan mengusir laki-laki itu.

Dirinya tau, dia terlalu bergantung pada Reza tapi inilah keadaannya dimana dia tak punya pilihan lain, pada siapa dia harus meminta bantuan di saat orang tuanya sedang tidak ada. Cuma Reza, Cuma Reza ramadhan.

Tiba-tiba suara motor berderu dari kejauhan, Nini pun tersenyum pasti itu Reza. Dengan penuh harap dia berlari keluar untuk bertemu Reza.

Ceklekk......

"Hay...."

:-):-):-):-):-)

Reza, kini sedang berada di rumahnya. Terlihat Bunda nya di samping sang ayah.
Tak mau berlama-lama Reza segera membuka percakapan.