GENGSI

224 27 26
                                    

Happy reading ☺️
Jangan lupa di vote 💚

Semoga suatu saat kamu sadar bahwa
tidak ada orang yang sabar dalam
Mencintai kamu
Selain aku

Enal Reinaldi Bintara

Enal Reinaldi Bintara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salam dari Bang Enal

___________________________________________

"Tumben lo ngajak ketemuan di sekolah pagi-pagi gini, biasa juga lo telat apalagi hari Sabtu gini," ujar Reza sambil menyisir rambutnya ke belakang.

"Ada masalah penting yang mau gue sampein ke lo."

"Tapi tempat yang lo pilih terlalu extrim."

"Gak papalah sekali-kali," jawab Enal disertai cengengesan.

Belakang toilet siswa adalah tempat yang dipilih Enal. Reza hanya mengelus dada saat tau tempat yang Enal pilih adalah belakang toilet siswa. Tapi ya sudahlah namanya juga Enal, manusia ajaib.

Sejujurnya Enal juga takut memilih belakang toilet untuk dia dan Reza membahas masalah penting ini mengingat banyak yang bilang di toilet sekolah mereka angker dan banyak setannya , tapi karena di gudang sekolah sedang dilakukan pembersihan karena hari ini adalah hari Sabtu jadi ramai dengan petugas piket di gudang, dan mau tidak mau belakang toilet tempat satu-satunya.

Taman juga penuh dengan petugas kebersihan yang ada bukannya membahas masalah tapi di suruh bekerja membersihkan taman, ya kali orang ganteng bersih-bersih. Hm!

"Tudep aja gak usah lama," ucap Reza sambil mengeluarkan rokoknya. Isap teroosss!

"Ini masalah soal Nini."

Reza yang hendak menyalakan rokoknya pun terhenti saat mendengar nama Nini .

"Masalah apa? Kasih tau gue, ada yang nyakitin dia? Siapa? biar gue cari orangnya," sambar Reza dengan muka keram. Geng kao!

"Lah? Sabar lah sabar. Ngegas ae lu tong...tong ."

"Mau gue ratain aspal?" ancam Reza. Hmmmmm!

"Aspal juga udah rata kali tong," sambung Enal masih becanda. Hm cari maut!

"Gue masih sabar Nal, kasih tau cepetan! lo kira berdiri di belakang toilet gini baik buat kita berdua? bisa mati berjamaah cium aroma busuk disini," ucap Reza mulai emosi. Sabar mas sabar!

SECRET (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang