Bagian 4

348 34 0
                                    


Denata

Bagian 4

Malam itu, Alaska mengusap rambut Nata yang tebal dan panjang itu dengan lembut, menatap wajah dinginnya yang terlelap membuat Alaska merasakan bahwa pria ini adalah seratus persen miliknya.

Selepas makan tadi, Nata beranjak ke kamar membiarkan Alaska mencuci piring yang ia gunakan tadi, pasalnya pria itu sudah sangat mengantuk dan mungkin saja lelah.

"Ganteng banget sih." Alaska mengusap pipi Nata yang dingin itu dengan lembut, kemudian matanya beralih pada sebuah bingkai foto yang di letakkan di atas meja belajarnya.

Seutas senyuman terukir dengan jelas.

"Kamu masih simpen itu ternyata." Ucapnya ketika melihat foto itu yang menampilkan gambar dirinya dengan pria itu, ber-selfie bersama yang latar belakangnya adalah pantai Parangtritis.

Sejenak Alaska menoleh kembali ke arah pria itu, dia sudah terlelap itu tandanya Alaska harus pulang.

"Nata... aku pulang ya." Bisiknya dengan lembut, lalu menutup tubuh pria itu menggunakan selimut dan menutup pintu kamar pria itu dengan perlahan.

"Sorry Las, gila gue baru balik." Saat Alaska menurun anak tangga, Kevin sudah nongol dengan sepatunya yang di tenteng di tangan kiri.

"Kebiasaan! Udah makan belom?" Tanya Alaska, berkacak pinggang saat melihat pria itu cengingisan di bawah sana, sembari meletakkan sepatunya ke rak sepatu.

"Belom."

"Nasi goreng tuh, makan cepet gua mau balik." Ucap Alaska.

"Makasih sista."

"Y."

...

Hal yang paling Alaska benci adalah, ketika kamu di buat setinggi-tinggi olehnya, lalu dijatuhkan sejatuh-jatuhnya hanya sebuah perkara.

Kini, Alaska hanya bisa menatap jauh dua insan itu yang tengah berada di satu motor yang sama sementara Alaska?

Alaska bersama dengan ojek online, tadi pagi Nata bilang padanya jika dirinya sudah berada di sekolah, tapi Alaska di buat tertampar begitu keras ketika melihat Ester yang memeluk tubuh Nata dengan erat di belakang sana.

"Yang pacar sebenernya itu aku apa Ester sih Nat?" Lantas Alaska tak mau ambil pusing lagi, ia memalingkan wajahnya ke arah kiri dan terkejut ketika melihat Reyhan berada di sampingnya dengan helm full face yang menutupi wajahnya yang indah.

Lalu...

"Pak turunin aja neng manisnya, biar sama saya." Alaska melongo, namun Bapak ojek ini lebih bagus, dan tujuannya sama akan Alaska.

"Gabisa mas, udah jadi tanggung jawab saya sebagai driver."

"Saya satu sekolah sama dia pak, kebetulan dia adik kelas saya." Alaska menggeleng, membuat Reyhan tahu jika maksud Alaska adalah jangan mencari masalah pada Nata.

Sederhana, Alaska tak ingin memperkeruh lagi.

"Ini neng nya geleng-geleng." Ucap Bapak itu, membuat Alaska harus menyuruh Bapak ini segera menjalankan motornya ketika lampu lalu lintas berubah berwarna hijau.

"Yah si Bapak." Eluh Reyhan, sambil melihat ojek yang di tumpangi Alaska itu menjauh darinya.

Kemudian pria itu menyamakan kecepatan antara motornya dengan motor Bapak itu sesekali melihat ke arah Alaska yang melihatnya.

[✓] Denata | Jaehyun (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang