Begin

12.6K 993 28
                                    

Jungkook atau biasa disapa dengan Jeka, itu tengah nongkrong bersama Zidan di depan kelas IPA 9 yang berada di lantai atas.

Sedari tadi, pandangannya tak luput dari seorang perempuan berambut sebahu dan poni ratanya itu tengah memandu petugas upacara dalam hal baris-berbaris.

Perempuan itu terlihat datar-datar saja berada di lapangan dengan sinar matahari yang begitu terik.

Tapi bagi Jungkook, perempuan itu sangat menggemaskan. Pipi bulat yang me-merah akibat sinar matahari, membuat Jungkook semakin mengunci tatapannya.

Sampai tersadar, bahwa perempuan itu berjalan meninggalkan lapangan dan mendekat ke arah gedung B.

Jungkook gelagapan di tempatnya dan memperbaiki posisi duduknya dan penampilannya agar terlihat menawan.

Jungkook melihat perempuan itu mendekat, lalu kemudian berbelok masuk ke dalam kelas IPA 8.

Bahkan, perempuan itu sama sekali tidak melirik Jungkook yang sudah sedari tadi memperhatikannya.

Jungkook mendengus pelan, dan bangkit menghampiri Mingyu yang hendak memasuki kelasnya.

"Kiming!" Ucap Jungkook yang langsung mendapat tatapan bertanya dari lelaki jangkung itu.

"Apaan dah tumben kek homo," ucap Mingyu sembari tertawa sampai bahunya terguncang membuat Jungkook melotot dan memukul tubuh besar Mingyu.

"Bodoh banget kau, jones!" Ucap Jungkook yang juga ikut tertawa akibat suara tawa Mingyu.

Adegan tertawa mereka harus terhenti ketika mendengar perkataan sarkas dari salah seorang perempuan kelas IPA 8, "Jangan di pintu banget ngobrolnya, sekolah menyediakan fasilitas buat duduk." Ucap perempuan itu.

Jungkook terdiam, memandang perempuan tadi yang perlahan menjauh darisana.

Sedangkan Mingyu? Ia sudah menyumpah serapah, "Berisik banget sih macan, sirik aja ya lo sama kebahagiaan aing!" Ucap Mingyu. (*aing: gue).

Jungkook terdiam, lalu menoleh kepada Mingyu yang masih menyumpah serapahi perempuan tadi.

"Siape?" Tanya Jungkook membuat Mingyu menoleh dan mengernyit heran.

"Jangan, dia macan. Denger sendiri kan lo tadi, dia kek gimana garangnya." Ucap. Mingyu membuat Jungkook mengangguk, membenarkan.

"Malem basketan ama anak-anak di deket kompleknya Bambam." Ujar Jungkook.

Mingyu melebarkan matanya kala mendengar pernyataan dari Jungkook barusan, "Hah? Dadakan amat anjing." Umpat Mingyu.

Jungkook mendengus malas, "Lo makanya buka grup, hp 24 jam di tangan lo juga, heran gue."

Mingyu menghela napas pelan, "Gue keknya kalo malem ini nggak bisa, Jek." Ujar Mingyu.

"Hm? Mo kemana lo?" Tanya Jungkook sembari mengernyitkan dahinya.

"Gue ada janji jalan," Ungkap Mingyu.

Sontak membuat Jungkook terperangah dan segera menatap wajah Mingyu, "LO PUNYA GEBETAN BARU?! LO BERHASIL MOVE ON?! DEMI APA?! KALO SERIUS GUE TRAKTIR JANJIW ASLI!" Ucap Jungkook dengan antusias, tepat di hadapan wajah Mingyu.

Mingyu melengos keras dan memukul pundak Jungkook sampai lelaki bergigi kelinci itu mengadhh kesakitan, "Lo jangan berisik-berisim bego! Gue ada janji sama Rey." Ucap Mingyu, menyebutkan nama panggilan mantannya.

Jungkook memandang lelaki tinggi itu dengan malas dan segera beranjak darisana, tanpa menoleh ia berucap pada Mingyu. "Gamau tau bilang ke anak-anak sana, udah mantan juga bukannya move on. Dasar stres!"

Ia berjalan menjauh dengan kesal karena Mingyu masih saja menganggap bahwa tidak ada yang berubah diantara keduanya, padahal status keduanya sudah tidak ada dan sebatas teman sejak masuk SMA. Ia kasihan sendiri pada Mingyu.

Jungkook meninggalkan Zidan sendirian yang masih berada di depan kelas IPA 9 bersama Jean dan Alfred.

Jungkook berniat ke koperasi atau kantin kejujuran untuk meredakan hausnya.

Setelah keluar dari koperasi dengan membawa 1 pack Yakult, ia meminumnya satu botol dengan sekali teguk.

Pandangannya langsung terpaku oleh wajah peremluan teman kelas Mingyu yang tadi memarahi keduanya, tengah terpapar sinar matahari membuat wajah perempuan itu semakin me-merah.

Jungkook hanya melihat perempuan itu dengan diam, belum ada niat untuk mendekat ataupun bergerak.

Ia masih menikmati jalannya, masih menikmati caranya memandang perempuan itu dari kejauhan.

Bukan, bukannya ia tidak berani. Hanya saja, ia perlu berbagai informasi akurat dari Bambam untuk proses jalannya lebih lanjut lagi.

Jungkook menggidikkan bahunya tak acuh, dan berjalan meninggalkan koperasi.

+×÷

Oreo vs Yakult [Local AU] | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang