Jungkook melihat tampilan dirinya dengan setelan kaos putih polos dan celana pendek hitam, dengan hoodie hitam yang ada di lengannya.
Ia segera mengambil kunci motornya yang menggantung di dekat pintu, lalu menuruni tangga untuk izin kepada orang tuanya.
"Mih, Jeka mo nongkrong ya sama anak-anak." Ucap Jungkook sedikit berteriak karena Mamih nya itu sedang serius menonton drama korea di televisi dengan volume yang besar.
"Jam 11 batas maksimal, kalau nggak gerbang udah di kunci!" Ujar Mamih nya yang tak kalah teriak.
Jungkook mendengus malas mendengar penuturan dari Mamihnya, tapi ia juga tidak akan pulang selarut itu karena ia hanya akan bersama dengan Bambam kan bukan bersama Kakak kelasnya atau anggota basket.
"Jeka pamit, assalamualaikum!" Ucap Jungkook yang langsung menutup pintu dan berjalan menuju ke motornya.
Jungkook melajukan motornya dengan pelan, keluar dari gerbang rumahnya.
Ia dapat merasakan dinginnya angin malam yang menerpa kulit kaki nya karena ia hanya memakai celana pendek juga sendal biasa.
Alasannya, ia tidak mau ribet.
Jungkook membayangkan bagaimana jika Lisa sudah menjadi kekasihnya dan duduk di belakang motor Jungkook tanpa jarak seperti biasanya.
Ia membayangkan ketika Lisa yang tiba-tiba memeluknya dari belakang saat mereka berada di jalan seperti ini.
Jungkook jadi merinding sendiri kala membayangkannya, wajahnya terasa panas sampai menjalar ke telinganya.
Ah, ia yang membayangkan, ia juga yang bawa perasaan seperti ini.
Apalagi jika itu beneran terjadi? Mungkin wajahnya sudah se-merah tomat nanti.
Jungkook memberhentikan motor matic nya, lalu merogoh ponselnya untuk menghubungi Bambam.
Saat hendak memencet tanda call pada roomchat Bambam, suara motor datang membuatnya menoleh ke samping kiri dan mendapati Bambam yang juga baru saja datang.
Ia jadi terkekeh pelan, memang sepertinya Jungkook dengan Bambam sudah benar-benar sahabat.
Bambam membuka helm nya, lalu menghampiri Jungkook dan pergi bersama memasuki Janji Jiwa.
Bambam jalan terlebih dahulu dan langsung memesan, "Bams, samain." Ucap Jungkook singkat dan segera mencari tempat duduk yang terasa nyaman untuk menjadi perbincangannya nanti.
Jungkook memilih meja dengan dua kursi yang terletak sedikit lebih jauh dan terasa tenang.
Bambam menghampirinya dan duduk di hadapan Jungkook sembari menaruh ponsel dan kunci motornya.
"Lo mau ngomongin apaansi? Kayak homo gini anjing, berdua doang." Ucap Bambam yang memang melihat sekeliling mereka tidak banyak pengunjung yang tinggal.
Jungkook mendengus malas, "otak lo nya yang gak bener." Ujarnya membuat Bambam memandang Jungkook dengan malas.
"Bams, gue... Kayaknya mau nembak Lisa." Ucap Jungkook pelan membuat Bambam tersentak kaget.
"HAH?! AHAHAHAHAHAHA." Bambam malah tertawa keras di tempatnya sampai bahunya terguncang, bahkan beberapa pelanggan yang tengah menikmati hidangan jadi menoleh kaget mendengar tawa keras Bambam.
Jungkook? Ia ingin pulang saja, malu pergi bersama Bambam jika akhirnya seperti ini.
"Brisik, bego!" Umpat Jungkook pelan sembari mengalihkan pandangannya lantaran ia malu saat melihat tatapan aneh juga kaget dari pengunjung lain yang jumlahnya tidak banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oreo vs Yakult [Local AU] | END ✓
Conto[Ada 31 chap cerita utama, 2 chap awal dan akhir, 8 special chap + bonchap] "Minuman basi kok di senengin." -Lisa. "Daripada lo, biskuit kotor dimakan." -Jungkook. #FanficVer (Lisa × Jungkook) start: July, 10th '20 end: November, 07th '20 #1 on...