File No 27. Euforia

2.4K 431 9
                                    

Jungkook mengerang dalam tidurnya kala merasakan ada sesuatu yang mengenai kepalanya, tubuhnya terasa kaku dan pegal di sekujur tubuhnya.

Ia membuka matanya, melihat ke arah depannya yang ternyata ruang kesehatan hotel, semalaman ia tidur disana.

Wajahnya memerah, secara tidak langsung mereka tidur berdua di ruangan yang sama, yang tidak terlalu sempit ini.

Jungkook masih berat untuk menggerakkan tubuhnya, ia menahan tangan Lisa yang hendak di jauhkan dari kepalanya.

"Tetep gini." Ujar Jungkook yang menaruh tangan Lisa di atas kepalanya.

Lisa hanya diam memandang wajah lelah Jungkook, padahal lelaki itu harus mempersiapkan dirinya untuk tanding.

"Lo bangun sejak kapan?" Tanya Jungkook yang masih setia menaruh kepalanya di ranjang ruang kesehatan.

"Setengah jam lalu, mungkin." Jawab Lisa masih dengan suara lemah.

Jungkook memegang tangan Lisa yang berada di atas kepalanya, lantas ia taruh di depan wajahnya dan menggenggamnya.

Tangan Lisa masih terasa hangat, suhu tubuh perempuan itu mungkin lebih baik jika di bandingkan dengan semalam, tapi perempuan itu masih demam.

Ia mengangguk sebagai respon atas ucapan Lisa, dan kemudian terdiam dengan pikiran kosong.

"Gue sendiri aja." Ujar Lisa membuat Jungkook menggeleng keras.

"Nggak bisa gue biarin lo sendiri disini." Ucap Jungkook dengan tegas.

"Temen gue dateng," ucap Lisa.

Jungkook mengernyitkan dahinya, "temen? Yang mana? Cewek apa cowok?" Beruntun pertanyaan dari Jungkook, ia khawatir bahwa yang datang ialah lelaki dengan rambut cokelat terang bergaya undercut.

Padahal, Tobio tidak akan bisa masuk ke dalam hotel, kan.

"Anak kelas." Jawab Lisa singkat membuat Jungkook mengangguk paham.

"Ya anak kelas lo dateng, kenapa gue harus pergi? Kan mereka mau jenguk lo, gue kan jagain lo." Jelas Jungkook yang kemudian mengambil air mineral dan membawanya untuk Lisa dan dirinya.

"Gue sendiri." Ucap Lisa yang tetap pada perkataannya sebelumnya.

"Lisaa, gak usah ngeyel." Ucap Jungkook yang khas seperti seorang Ibu mengomel kepada anaknya yang bandel. "Eh iya, gue mau tanya sesuatu." Lanjut Jungkook membuat Lisa menoleh sedikit ke arahnya.

"Gue gak nyuruh lo nanya." Ucap Lisa yang kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ck, denger ya. Maksud lo pas di Alfamidi bilang ‘gue punya orang lain’ itu... Lo punya cowok?" Tanya Jungkook yang sebenarnya ia tidak yakin dengan pertanyaannya, apakah akan di jawab atau tidak. Yang jelas ia hanya ingin memastikannya kepada orangnya langsung.

Lisa terdiam, menoleh lagi ke arah Jungkook, menatap manik mata kopi milik Jungkook disana. Lisa menghela napasnya, "alibi." Jawabnya singkat dan segera mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang menyala.

Jungkook menghela napas lega, ia sungguh senang mendengar jawaban dari Lisa barusan.

Lisa yang jadi fokus pada ponselnya membuat Jungkook mendecak, "Lisaa jangan main hp dulu, istirahat." Ucap Jungkook yang tidak di dengar oleh Lisa.

"Lo tanding hari ini." Ucap Lisa yang sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Terlebih lagi, posisi Lisa yang sedikit memiringkan tubuhnya, membelakangi Jungkook.

Jungkook berdecak pelan dan segera mengambil alih ponsel Lisa membuat Sang empunya terkejut.

Lebih terkejut lagi atas posisi mereka sekarang, Jungkook yang berada di atas tubuh terlentang Lisa. Jungkook menahan dirinya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya masih memegang ponsel Lisa yang ia rebut.

Ia menatap dalam ke arah kedua mata cokelat terang milik Lisa yang terlihat begitu cantik, Lisa pun membeku atas posisi mereka disana sembari membalas tatapan Jungkook.

Jungkook menatap setiap inci wajah Lisa, seolah ia tidak ingin meninggalkan satu inci sekalipun.

Pandangannya terkunci pada bibir perempuan itu, Jungkook sedikit tersentak dan segera menjauhkan dirinya sembari menelan saliva dengan kasar. Lagi-lagi pikirannya berkelana hanya karena perempuan bermata bulat ini.

Jungkook kembali menatap Lisa, ia mendekat dan menyibakkan poni Lisa untuk kembali mengecek suhu tubuh perempuan itu dengan punggung tangannya. "Suhu tubuh lo masih belom normal, gue ambil sarapan dulu. Hp lo gue pegang, ini hp gue buat lo pegang selama gue pergi. Kalo ada apa-apa, telfon langsung ke kontak lo." Jelas Jungkook yang sudah menaruh obat di meja samping ranjang kesehatan dan pergi keluar untuk mengambil sarapan.

Padahal, itu hanya salah satu alibinya untuk menghindar dari Lisa agar otaknya kembali jernih dan setidaknya sampai jantungnya berdetak seperti biasanya.

Sesaat setelah keluar dari ruang kesehatan, ia langsung menutup mulutnya menahan teriakan senang yang seolah akan keluar dari dalam dirinya.

Wajahnya sudah memerah karena membayangkan hal yang tidak-tidak, bahkan sampai telinganya terasa panas.

"WOI! KEMASUKAN SETAN DARIMANA LO?!" Tanya Taehyung yang tiba-tiba muncul di belakangnya sembari memukul punggungnya dengan keras sampai ia merasakan nyeri disana.

Jungkook mendengus malas, "gue lagi seneng dikata kerasukan, emang lo biadab!" Ucap Jungkook membuat Taehyung menjitak kepalanya.

"He, kagak tau lo ekspresi kek minta di ruqyah. Muka merah, mulut di tutup, urat-urat muka lo tegang, mata melotot kek mo keluar." Jelas Taehyung.

Jungkook terkekeh mendengarnya, "ya abisnya ini gue kek seneng banget ampe gue pen teriak kenceng gara-gara di perut gue kerasa kek ada yang pengen gue keluarin. Apa gara-gara gue belom sarapan kali ya." Ucap Jungkook yang kemudian mengambil sarapan yang tersedia disana.

Taehyung tertawa keras sampai bahunya terguncang, "bego banget ni begini kalo baru jatuh cinta sejatuh-jatuhnya." Ucap Taehyung yang masih tertawa.

Jungkook mendelik, "apaansi." Ujar Jungkook.

"Itu namanya euforia, adek ku." Ucap Taehyung sesaat setelah selesai tertawa.

Jungkook hanya mengernyitkan dahinya tidak mengerti, dan pamit kembali ke ruang kesehatan.

"Futsal lo gimana, sialan?" Tanya Taehyung karena Jungkook seenaknya pergi.

"Nanti gue nyusul, cewek gue butuh gue." Ucap Jungkook membuat Taehyung mengumpat kasar.

+×÷

[a/n] baca bentar yaa,

aku belum bisa ngira sih karena masih dalam proses, tapi semisal Oreo Vs Yakult udahan, terus aku buat cerita baru tentang anak Bangtan × Blackpink gimana? Ya nanya ajaaa, tiba2 ada ide aja gitu buat cerita baru, ada alur yg tiba tiba lewat otak ehehe.

makasiii, be happy always and enjoy your life! <3

Oreo vs Yakult [Local AU] | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang