Oreo vs Yakult [Local AU] | END ✓

File No 15. Latih Tanding

Jungkook yang sudah memakai jersey futsalnya itu langsung pemanasan bersama beberapa anggota futsal lainnya.

Baru 10 menit pemanasan, ternyata anggota futsal dari IHS sudah datang dan ikut melakukan pemanasan bersama mereka.

Jungkook ber-high five ria dengan Hero dan di akhiri dengan tawa keras.

"Eh, Bang Manu sama yang laen mana dah?" Tanya kepada Hero, maksud 'yang lain' disini adalah anak kelas 12 nya, karena ada 5 anak kelas 12 yang menjadi anggota futsal sampai sekarang di IHS namun kelimanya tidak muncul hari ini.

Hero terkekeh pelan, "biasa, pelajaran tambahan, udah tua soalnya." Ujar Hero membuat keduanya tertawa keras.

"Jek, kenalin gue ama cewek sini dong." Ujar Hero membuat Jungkook mendelik malas.

"Sekolah lo kan sekolah internasional, ceweknya mantep-mantep tuh, bule." Ujar Jungkook membuat Hero mendengus.

"Kagak asik, gue pengen cari suasana baru. Barter aja kita, gimana? Lo gue kenalin ama anak sana, gue dikenalin sama lo anak sini." Ujar Hero dengan smirk nya dan tatapan serius.

Jungkook terdiam, lalu berucap. "Lo maunya ama yang begimana dah?" Tanya Jungkook.

Hero terdiam, seolah tengah berpikir jawaban yang tepat. "Gue pengen cewek yang bikin penasaran, atau nggak yang ceria." Jawab Hero.

Jungkook mengernyitkan dahinya tampak berpikir, kemudian obrolan mereka terhenti karena sudah harus bersiap untuk tanding.

"Ntar gue cari deh yang modelan gitu." Ujar Jungkook langsung mendekat ke arah pelatih.

Saat baru saja di mulai, dua perempuan masuk membawa Pocari di kedua tangan mereka dan langsung duduk di tribun karena lapangan futsal ialah lapangan indoor.

Mereka istirahat untuk pertama kalinya dan dua perempuan itu memanggil Dino dan Seungkwan agar mendekat.

Ah, Jungkook ingat. Mereka berasal dari kelas yang sama dengan Lisa.

Jungkook membawa botol mineralnya dan mendekat ke arah Hero.

"Tuh, lo berminat nggak sama tu dua orang?" Tanya Jungkook menunjuk dua perempuan itu dengan dagunya.

Hero menoleh, "dua-duanya tipikal orang yang ceria, tapi bukan tipe gue." Ujar Hero membuat Jungkook mengernyitkan dahinya.

"Lo liat, yang kiri itu emang cantik terus ceria, tapi keliatan dia itu tipe yang manja dan kayak bocil. Dan yang satunya,yang rambut panjang, orangnya asik tapi gue gak suka yang terlalu berisik gitu." Jelas Hero membuat Jungkook mengangguk.

"Lo cari aja sendiri lah njing, banyak mau banget dasar alis ulet bulu." Ujar Jungkook sembari mendengus malas.

Jungkook tidak salah, karena Hero memang memiliki alis yang tebal dan senyuman yang siapa saja bisa langsung jatuh hati.

Pesona buaya, kalau kata Jungkook.

Pertandingan kembali di lakukan sampai 8 match, SHS menang 5 match sedangkan IHS 3 match.

Hari sudah benar-benar sore, bahkan senja sudah terlihat di langit.

Jungkook masih berharap Lisa datang membawakannya minum atau hanya sekedar menonton sebentar, namun ternyata perempuan itu benar-benar tidak datang.

Jungkook menghela napas pelan karena tidak dapat memaksa, dan lagi perempuan itu memang pastinya juga sedang sibuk latihan paskib.

Jungkook jadi khawatir apakah Lisa kelelahan atau tidak.

Jungkook kembali menghela napas gusar dan berjalan keluar lapangan indoor berdampingan bersama Hero.

Saat mereka sampai lapangan utama, terlihat anak paskib yang juga tengah duduk beristirahat di pinggir lapangan.

"Eh Jek, itu anak paskib ya kan?" Tanya Hero yang tak lepas dari lapangan utama.

Jungkook ikut memprrhatikan, tatapannya terkunci oleh sosok Lisa yang tengah terduduk tegap sembari meminum air mineralnya.

Rambut perempuan itu di kuncir kuda, memperlihatkan leher jenjangnya dengan keringat yang mengalir.

"Iya itu anak paskib." Jawab Jungkook masih memperhatikan Lisa.

"Yang itu cantik tu." Ucap Hero sembari menunjuk ke arah lapangan utama dengan dagunya.

"Hah? Yang mana?" Tanya Jungkook karena tadi ia terlalu fokus memperhatikan Lisa.

Hero menarik pelan Jungkook agar mendekat, mereka jadi memberhentikan langkah mereka.

"Itu tu, yang baru beres minum, poni nya rata tuh, yang di tangannya pake scrunchie." Jelas Hero yang benar-benar mengarah pada sosok Lisa.

Karena yang memakai itu hanya Lisa disana, dan yang memiliki poni rata juga hanya Lisa seorang.

"Cantik tu Jek, kayaknya seangkatan deh. Gue mau tuh nomor nya atau nggak ID Line nya, muka nya datar cuek gitu bikin penasaran." Jelas Hero membuat rahang Jungkook mengeras kala mendengarnya.

Jungkook merasakan bahwa tangannya terkepal kuat sampai buku-buku jarinya memutih.

Merasakan bahwa yang di ajak bicara hanya diam, membuat Hero menoleh.

"Jek, cewek itu gue tandain ya. Tar lo gue kenalin sama bule Turki anak kelas tetangga." Ujar Hero membuat Jungkook menggeleng kuat.

Ia seharusnya memang tadi tidak mengiyakan ajakan Hero untuk barter, ia lupa bahwa hubungannya dengan Lisa sudah sejauh itu.

"Hah? Kenapa?" Tanya Hero.

"Jangan sama yang itu, udah ada pawangnya." Ucap Jungkook.

Hero mengernyit, "siapa? Tapi kalo di liat-liat... Mingyu ya?" Tanya Hero.

Jungkook tersentak kaget kemudian kembali menggeleng, "bukan Mingyu, tapi gue." Ucap Jungkook dengan tegas membuat Hero tersentak kecil kemudian tertawa terbahak.

"Mau sama lo? Kok mau? Mending ama gue, lebih ganteng." Ujar Hero dengan sombong membuat Jungkook menjitak lelaki itu sedikit keras sampai mengaduh kesakitan.

"Pulang lo sono, males gue sama lo." Ucap Jungkook dengan tatapan tidak bersahabat.

Hero tertawa keras sampai bahunya terguncang, "kalo udahan, calling gue ya. Gue siap jadi pengganti yang terbaik." Ucap Hero tambah membuat Jungkook panas.

"Nggak bakal gue kasih." Ujar Jungkook yang langsung menyender di motornya.

"Siapa tau kan jodohnya ama gue, yaudah gue pamit ya Jek, kalo cewek lo liat gue kayaknya lo kalah deh Jek." Pamit Hero yang masih menggoda Jungkook.

"Shut the fuck up, jerk!" Jungkook sudah naik pitam sekarang membuat Hero yang masih tertawa itu langsung kabur dari hadapan Jungkook.

Ah, Jungkook benar-benar cemburu sekarang membuatnya hanya diam di parkiran menunggu Lisa pulang dan ingin mengajak perempuan itu untuk pulang bersama.

+×÷