Jungkook yang baru saja memarkirkan motornya bersamaan dengan kedatangan Bambam, membuat lelaki itu segera memanggil Bambam.
"Bams!" Panggil Jungkook seraya turun dari motornya sembari merintih kecil.
Bambam menoleh ke belakang mencari seseorang yang memanggilnya barusan dan menemukan Jungkook yang tengah berusaha jalan menghampirinya.
"Astaga Jek, lo abis ngapain? Malam pertama?" Tanya Bambam dengan wajah tanpa dosanya membuat Jungkook menjitak kepala lelaki berambut middle part itu.
"Malam pertama ndasmu! Kaki gue keseleo, gue juga nyusruk tadi hampir nabrak kucing yang nyebrang." Jelas Jungkook.
Bambam terkekeh dan meringis secara bersamaan, "astaga bencana pagi hari." Ujarnya yang langsung membawa Jungkook ke UKS.
Bambam memijit pelan kaki Jungkook walaupun sebentar dan ia memberi Jungkook kotak P3K untuk luka nya, setelahnya izin untuk pergi keluar sebentar.
Jungkook mendengus sebal karena Bambam meninggalkannya dengan kotak P3K, padahal Jungkook butuh teman yang mengobatinya.
Jungkook meringis sendiri saat ia mengobati luka di lengannya yang terasa perih saat terkena alkohol di kapasnya.
Astaga, butuh pacar anggota PMR. Ngenes banget ni jomblo begini, mana temen biadab ninggalin.
Gerutu Jungkook dalam hatinya namun tetap telaten berusaha mengobati lukanya itu.
"Ini, Bams?" Tanya seorang perempuan yang sangat ia kenal suaranya membuat ia mendongakkan kepalanya untuk memastikan dugaannya benar.
Dan, yap! Dugaannya benar, Bambam membawa perempuan itu ke sini.
Ok, kerja bagus Bambam!
Jungkook hanya sekilas menatap Lisa dan Bambam, lalu kembali menunduk untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya.
Padahal, Jungkook hanya menutupi rona di pipi nya. Entahlah, Lisa tidak melakukan apapun tapi kenapa rasanya ia ingin terbang? Atau setidaknya teriak di koridor bahwa ia senang? Aneh.
Jungkook merasakan bahwa Lisa dan Bambam berjalan mendekat ke arahnya, namun hanya Lisa yang duduk di sampingnya, sedangkan Bambam berdiri menyender di belakang pintu sembari memperhatikan mereka berdua.
"Jeka, bukan?" Tanya Lisa sembari mengambil alih kapas dari tangan Jungkook.
Sedangkan Jungkook hanya mengangguk pelan sebagai tanggapan, padahal di lubuk hatinya yang terdalam ia ingin sekali melompat dan berguling-guling atau bahkan salto di tengah lapangan karena saking senangnya lantaran Lisa tau namanya, ah maksudnya hapal.
"Lo ngapain sih pagi-pagi dah luka begini?" Tanya Lisa yang terdengar seperti omelan itu malah membuat Jungkook membayangkan bagaimana jadinya saat ia berpacaran dengan perempuan itu, pasti perempuan itu banyak melontarkan kekhawatiran terhadapnya.
Ah, membayangkannya saja sudah membuat Jungkook melambung tinggi.
"Emm... oleng tadi ada kucing mau nyebrang." Jawab Jungkook.
Lisa mendongak ke arah Bambam seraya berucap, "aduh jangan-jangan kucing gue?" tanya nya dengan nada cemas.
Bambam yang di tanya hanya mengangkat kedua bahunya acuh.
"Dimana lagi?" Tanya Lisa yang telah selesai mengobati luka di siku kiri Jungkook.
Jungkook yang sedari tadi menatap Lisa itu mendengar samar pertanyaan yang di lontarkan oleh perempuan itu, membuat perempuan itu menoleh menatap Jungkook.
Mereka jadi saling tatap intens sampai Bambam menyeletuk, "harusnya tadi gue pura-pura punya pr." Celetukan itu membuat keduanya tersadar dan Lisa langsung memutuskan eye-contact mereka.
Jungkook menunjuk tangan kanannya yang juga terdapat luka, "nih," ujarnya membuat Lisa kembali mengobati lecet disana.
Hal itu membuat Jungkook meringis pelan menahan sakit ketika kapas itu menekan lukanya.
Lisa mendongak sebentar lalu kembali fokus pada luka Jungkook, "nggak usah di tahan-tahan ringisannya, lecet gini doang padahal." Ujar Lisa dengan ketus namun mampu membuat Jungkook tersenyum tulus.
Jungkook kembali memperhatikan perempuan itu yang tengah fokus mengobati lukanya.
Astaga, apakah ada perempuan secantik ini disini? Batin Jungkook.
Lisa yang telah selesai mengobati di lengan Jungkook sadar akan benjolan di dahi kiri Jungkook membuatnya bertanya, "terus itu benjol kek telur puyuh, kenapa lagi?" Tanya Lisa membuat Jungkook mengernyit seakan mengingat sesuatu.
"Oh, itu gara-gara lemparan kaleng minuman bekas Kiming yang salah sasaran." Jawab Jungkook mengingat kejadian kemarin saat setelah latihan basket.
Lisa mengoleskan salep kepada benjolan di dahi Jungkook yang sedikit berwarna merah itu.
"Ya lagian lo ngapain si sampe salah sasaran? Lo berdiri di tempat sampah?" Tanya Lisa yang jatuhnya menjadi cerewet dan itu terlihat gemas di mata Jungkook.
Seorang Mean Girl, untuk pertama kalinya tanpa ia sadari bahwa ia telah khawatir terhadap lawan jenis selain Ayahnya dan Bambam.
"Tanyain sana sama temen lo. Punya dendam sama gue kayaknya." Jawab Jungkook membuat Lisa mendengus pelan.
"Abis apa si lo pada?" Tanya Lisa.
"Ya abis latihan basket, eh gue lagi aus-aus nya kan tu mau ngambil minum, dia malah manggil gue suruh ambil kaleng Coca Cola yang dia lempar pas udah di lempar duluan, jadi gue pas nengok udah ada di depan mata gue, yaudah jadi." Jelas Jungkook membuat Lisa mengangguk tanda memahami penjelasan dari Jungkook.
Lisa membereskan kotak P3K tersebut dan kemudian bangkit untuk mengembalikan kotak tersebut ke tempat semula.
"Lain kali, kalo benjol tu setidaknya di kompres. Terus bawa motor juga jangan kenceng-kenceng, ini jadiin pelajaran buat lo supaya lebih hati-hati." Ujar Lisa yang kemudian beranjak pergi hendak mencari Bambam yang entah sejak kapan sudah menghilang dari sana.
"Eh, Lisa!" Panggil Jungkook sembari berusaha berdiri padahal kakinya masih sakit karena Bambam belum tuntas memijatnya.
+×÷
KAMU SEDANG MEMBACA
Oreo vs Yakult [Local AU] | END ✓
Cerita Pendek[Ada 31 chap cerita utama, 2 chap awal dan akhir, 8 special chap + bonchap] "Minuman basi kok di senengin." -Lisa. "Daripada lo, biskuit kotor dimakan." -Jungkook. #FanficVer (Lisa × Jungkook) start: July, 10th '20 end: November, 07th '20 #1 on...