Satu hari telah berlalu semenjak kejadian dramatis yang sukses memporak porandakan kehidupan normal dari seorang Sandara Park.
Ya, hidup normal nya sejak dulu biasa dilalui dengan candaan Jaejoong, ke absurd an Chaerin serta rengekan manja Soojung.
Namun mulai hari ini kehidupan nya berada pada fase berkembang. Oh benarkah? --mulai hari ini ia terpaksa harus menghadapi sikap berlebihan dari nyonya Kwon, jiwa keras nan otoriter dari tuan Kwon serta sikap menyebalkan dari seorang Kwon Jiyong yang entah kerasukan jin apa(?) selalu melontarkan kalimat manis di setiap mereka bertatap muka.
"Darl.."
"Apa lagi?!" Dara yang sedari tadi sudah lelah menghadapi tingkah menyebalkan Jiyong mulai menaiki nada suaranya. Jika begini ia lebih baik menghadapi seorang Kwon Jiyong yang angkuh dan arogan ketimbang Kwon Jiyong yang bertingkah sok manis dan manja.
"Kkkkk.."
Bukan nya marah karena sudah dibentak oleh sekretaris sendiri, Jiyong malah terkikik puas melihat raut marah Dara yang menurut nya sangat menggemaskan.
"Ck! SAJANGNIM bisa anda biarkan saya pergi? Masih banyak tumpukan dokumen yang harus saya serahkan kepada anda. Jadi, tolong lepaskan lengan kokoh anda ini!" Dara menatap jengah lengan Jiyong yang sedari tadi melingkari pinggang ramping nya.
Niat awal hanya ingin mengantarkan kopi untuk atasan nya itu. -Ingat itu adalah tugas penting yang diberikan Jiyong kepadanya disetiap pagi. Tapi nasib buruk menimpa, ia malah berakhir dengan sang alpha yang merengkuh erat tubuhnya.
"Aku suka aroma ku begitu mendominasi ditubuhmu." gumam Jiyong mengabaikan keluhan Dara. Kedua lengan itu malah makin mempererat pelukannya.
Oke, jika begini Dara hanya bisa pasrah. Kedua kakinya sudah terasa keram karena sudah tigapuluh menit wanita itu hanya berdiri. Dara menumpukan sepenuhnya tubuhnya pada pelukan Jiyong, ia sudah tidak sanggup lagi berdiri lebih lama dengan sepasang heels 10cm yang melekat anggun pada kedua kakinya.
"Ai-" oh berubah lagi panggilan untuk nya, entah itu hanya sebuah panggilan cinta belaka karena faktanya alpha itu sama sekali tak mencintai diri nya.
"Kau tidak lupa jika malam nanti kita akan menemui kakek ku bukan?" setelah jeda beberapa saat, Jiyong melanjutkan kalimatnya.
Dara merasa gugup. Wanita bersurai perak itu makin mempererat pelukannya ditubuh sang presdir. Ia sangat tau jika nantinya itu bukanlah sebuah pertemuan biasa, melainkan sebuah pertemuan penting yang melibatkan dua pack besar, Red Dragon dan Dark Silver.
"Hmm." Hanya sebuah gumaman pasrah.
"Kalau begitu nanti kita akan pulang lebih awal karena appa ingin aku menemani mu untuk merias diri. Hufftt ini adalah salah satu hal yang paling ku benci sebenarnya."
"Jika begitu aku bisa sendiri. Lagian aku memiliki adik yang merupakan seorang idol. Tentu ia lebih mengerti fashion ketimbang dirimu." kalimat Dara yang berujung sindiran itu sukses membangkitkan jiwa kompetitif Jiyong. Alpha itu tidak pernah mau diremehkan.
"Cih.. Kupastikan selera fashion ku lebih baik ketimbang adik idol mu itu. Kembali lah, selesai kan semua pekerjaan mu dengan cepat. Nanti siang kita akan pergi ke butik ibuku." Jiyong melepaskan pelukannya tanpa menyadari jika omega yang sedari tadi ia rengkuh tengah mengutuki nya di dalam hati.
Dengan cepat pantat mu! Kau pikir siapa yang sudah sedari tadi membuang waktu ku, Kwon Jiyong sialan! Aishh jika saja aku tidak menyukai mu kupastikan merontokkan seluruh rambut merah nyentrik mu itu! Bajingan!
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE✔
Fanfiction[DARAGON] [COMPLETE]√ #60 in werewolf [161019] #3 in gd [141119] #1 in daragon [230321] #1 in sandarapark [140120] #1 in nyongdal [140120]